Selasa, 03 Agustus 2010

Persiapan Coblos Ulang Tanpa Dana KPU dan DPRD Belum Sepakat Soal Anggaran

GRESIK - Saat pencoblosan ulang Pilbup Gresik 2010 tinggal lima hari lagi, persoalan anggaran tidak kunjung beres hingga kemarin. KPU Gresik maupun dewan sama-sama bersikeras pada sikap masing-masing.
Akibatnya, seluruh kegiatan KPU Gresik menjelang pencoblosan ulang 8 Agustus mendatang dilakukan tanpa anggaran. Tidak hanya pemenuhan kebutuhan logistik coblosan, honorarium maupun keperluan operasional KPU juga tidak memiliki dana.
''Saat ini, kami belum bisa membayar seluruh kegiatan kami,'' kata anggota KPU Gresik Divisi Logistik M. Syadili kemarin (2/8).
Dia mencontohkan, untuk pengadaan logistik, KPU belum membayar apa pun kepada seluruh rekanan. Distribusi logistik juga dilakukan tanpa dana. Honor bagi penyelenggara pencoblosan juga belum dipastikan. ''Sementara kami pending semua sambil menunggu pengesahan anggaran itu,'' katanya.
KPU tidak bisa berbuat banyak soal penetapan anggaran. Mereka memilih menunggu sikap Pemkab.Gresik ''Kami hanya menyusun. Soal penetapan, bergantung pemkab dan dewan,'' ujarnya.
Meski demikian, Syadili memastikan persoalan itu tidak akan mengganggu persiapan pencoblosan ulang. Untuk distribusi logistik, misalnya, hingga kemarin sudah ada enam kecamatan yang dikirimi logistik pencoblosan ulang. Tinggal tiga kecamatan yang belum. Yakni, Menganti, Cerme, dan Benjeng.
Sebagaimana diberitakan, persoalan anggaran untuk keperluan pencoblosan ulang Pilbup Gresik mengambang. Penyebabnya, revisi RKB (rencana kebutuhan belanja) yang disusun KPU Gresik kembali diprotes kalangan dewan.
Gara-garanya, rekomendasi penghematan yang diminta dewan ternyata tak dipakai. Sebaliknya, anggaran pencoblosan ulang yang diusulkan KPU membengkak dari rencana awal. Yakni, dari Rp 4,8 miliar menjadi Rp 5,2 miliar.
Di tempat terpisah, dewan mengambil langkah mengejutkan terkait karut-marut anggaran pilbup. Kemarin, mereka memutuskan untuk mengepras RKB pencoblosan ulang. Dari Rp 5,2 miliar yang diajukan KPU, dewan akhirnya memutuskan untuk mengepras menjadi Rp 4,9 miliar. (ris/c5/ruk)

Sumber: http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=148408
Jawa Pos_Metropolis [ Selasa, 03 Agustus 2010 ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar