Minggu, 08 Agustus 2010

Pemilukada Ulang Gresik 2010 : Humas Laporkan SQ ke MK Dianggap Salah Alamat karena Harus Dilaporkan ke Panwas Terlebih Dulu

GRESIK - Dua hari jelang coblos ulang pilbup (pemilihan bupati) Gresik pada 8 Agustus mendatang, "perang" antara pasangan Husnul Khuluq-Musyaffa' Noer (Humas) dan Sambari Halim-M. Qosim (SQ) mencapai puncaknya. Kemarin (6/8) tim advokasi Humas melaporkan SQ ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Kamal, salah seorang anggota tim tersebut, menjelaskan bahwa ada tiga pelanggaran SQ yang dilaporkan ke MK. Pertama, soal pengeroyokan terhadap petugas Panwascam Cerme pada Senin (2/8). Humas mengklaim insiden itu dilakukan pendukung SQ.
Kedua, dugaan money politics saat pertunjukkan orkes di Tanjungwidoro, Kecamatan Bungah. Mereka menuding SQ bagi-bagi duit kepada pengunjung. "Kami punya bukti videonya,'' kata Kamal.
Ketiga, soal selebaran bernuansa kampanye yang dibuat SQ. Soal selebaran tersebut sudah dilaporkan ke panwas. "Selebaran itu dibagikan tim sukses SQ di tempat parkir kantor dinas," tambahnya.
Panitera MK Zainal Arifin Hoesein membenarkan adanya laporan tim Humas tersebut. Namun, dia menilai bahwa laporan itu salah alamat.
Seharusnya, menurut Zainal, laporan seperti itu dibawa ke panwas terlebih dahulu. "MK hanya bertugas menyidangkan perkara berdasar alat bukti. Kalau Humas lapor ke panwas, kata Zainal, laporan pelanggaran itu bisa digunakan," ujar lelaki kelahiran Jombang itu.
Menghadapi serangan tersebut, tim SQ memilih menahan diri. Sebab, mereka belum mengetahui objek laporan tim Humas. "Tampaknya Humas berusaha sekuat mungkin mencari cara untuk menjatuhkan kami. Padahal, yang dilaporkan Humas belum tentu benar," kata anggota tim pemenangan SQ, Choirul Anam.
Lagi-lagi Anam menegaskan bahwa semua manuver tim Humas itu hanya bertujuan untuk mengalihkan isu. "Tak usah dibantah. MK sudah menetapkan bah¬wa ada kecuarangan sistematis oleh Humas," katanya.
Di sisi lain, mendekati coblos ulang, banyak terjadi black campaigne (kampanye hitam, Red) di sembilan kecamatan yang harus menjalani coblos ulang. Beberapa panwascam membeberkan beberapa praktik kampanye hitam terhadap kandidat tertentu yang mengarah pada masalah pribadi. (ris/aga/c13/ruk)
Sumber: Jawa Pos_Metropolis [ Sabtu, 07 Agustus 2010 ]
http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=149092


Pemilukada Ulang Gresik 2010 : “Hasil Survei, 38 Persen Ganti Pilihan”

Dalam pilbup Gresik 26 Mei 2010 yang lalu, partisipasi pemilih tergolong rendah. Lebih dari 40 persen pemilih tidak menggunakan hak mereka.
Komite Pengawasan Pemilukada (Koppi) Gresik mencoba memprediksi keikutsertaan warga dalam coblosan ulang di sembilan kecamatan. Caranya, dengan mengadakan survei. Hasilnya, angka partisipasi warga meningkat. Diprediksi, 92 persen pemilih di sembilan kecamatan tersebut akan mendatangi tempat pemungutan suara (TPS).
Ketua Divisi Kajian dan Analisis Data Koppi Gresik Hariyanto mengatakan, angka golongan putih (golput) pada coblosan ulang hanya 7,6 persen dari 465.712 orang dalam daftar pemilih tetap (DPT) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik. "Sekitar 92,4 persen calon pemilih dalam DPT akan menggunakan hak pilih mereka," ujar Hariyanto yang didampingi Humas Koppi Agus Junaedi kepada wartawan kemarin (6/8).
Lewat survei itu juga terungkap bahwa pemilih melihat seluruh pasangan calon melakukan kecurangan. Yang menyebut demikian mencapai 63,3 persen. Hanya 36,7 persen responden yang menyatakan pelanggaran cuma dilakukan salah satu pasangan calon.
Poin lain yang disurvei adalah kemungkinan mengubah pilihan. Sebanyak 38,1 persen responden mengaku akan melakukan hal itu. Sementara itu, 61,9 persen lainnya tidak mengubah dukungan suara mereka.
Sembilan kecamatan yang akan mengadakan coblosan ulang besok (8/8) adalah Cerme, Benjeng, Balongpanggang, Duduksampeyan, Menganti, Kedamean, Driyorejo, Kebomas, dan Bungah. "Angka itu berdasar hasil survei yang kami lakukan terhadap 1.572 responden di wilayah coblos ulang," terangnya.
Selain tingkat partisipasi masyarakat, Koppi menyurvei tingkat kelayakan pasangan calon bupati (cabup) dan wakil bupati (cawabup). "Semua kontestan pilkada akan mendapat suara dalam pilkada ulang ini," ujarnya.
Rinciannya, pasangan nomor urut satu Bambang Suhartono-Abdullah Qonik mendulang suara 12 persen, nomor dua Mujitabah-Suwarno mengantongi 1,8 persen. Berikutnya, nomor urut tiga Sambari Halim Radianto-Moh Qosim mendulang suara 26,4 persen. Nomor urut empat Mohammad Nashihan-Syamsul Ma'arif mengantongi 1,3 persen, nomor urut lima Husnul Khuluq-Musyaffa' Noer mendapatkan suara 57,5 persen, dan M. Sastro Soewito-Samwil memperoleh 0,8 persen. (yad/c3/ruk)
Sumber: Jawa Pos_Metropolis [ Sabtu, 07 Agustus 2010 ]
http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=149092

Tidak ada komentar:

Posting Komentar