Minggu, 08 Mei 2011

Siswa SDM 1 Manyar Gresik Bantu Korban Banjir

PEDULI – Siswa SD Muhammadiyah memberikan bantuan bagi warga korban banjir, Jumat (8/4) sore. Surya:foto/san
GRESIK | SURYA Online - Ratusan siswa SD Muhammadiyah 1 Manyar Gresik Jawa Timur menggelar bakti sosial di lokasi banjir di Desa Gluran Ploso Kecamatan Benjeng, Jumat (8/4).
Para siswa, didampingi gurunya, mendatangi rumah warga yang terendam banjir satu persatu. Bantuan yang diberikan para siswa, terdiri dari beras 1,19 ton, 119 kardus mie instan, 200 bungkus roti dan aneka jenis bahan pokok yang lain.
”Kami bersyukur, karena keluarga besar SD Muhammadiyah 1 masih peduli kepada para korban banjir,” ujar HM. Tari, ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Gluran Ploso Benjeng.
M. Fadloli Aziz, Kepala SD Muhammadiyah 1 Manyar mengatakan baksos ini merupakan rangkaian kegiatan Milad SD Muhammadiyah 1 Manyar ke-7 yang puncaknya adalah jalan sehat, pentas seni dan basar Minggu (10/4)
http://www.surya.co.id/?p=164998 Jumat, 8 April 2011 | 19:10 WIB

Aswaja NU Center ke Tujuh di Gresik

GRESIK | SURYA Online – PWNU Jatim akhirnya meresmikan Aswaja NU Center yang ke tujuh, yaitu di PCNU Kabupaten Gresik Jawa Timur.
Aswaja NU Center memiliki visi mewujudkan media pencerahan wawasan ke-Islam-an dan pembentukan karakter umat sesuai keberagamaan Rosulullah SAW dan para sahabatnya. Misinya meningkatkan pemahamam umat terkait ke-Islama-an Aswaja NU, serta menjadikan Islam Aswaja NU sebagai perilaku umat sehari-hari.
Ketua PCNU Gresik Husnul Khuluq mengatakan, keberadaan Aswaja NU Center ini diharapkan memperkuat character building bagi jam’iyyah NU, khususnya generasi muda sebagai kader yang melanjutkan perjuangan NU.
“Untuk mewujudkan ini secara bertahap dilakukan melalui trainer of trainer (TOT) yang melaksanakan sebagai pelaksana bimbingan dan solusi ahlusunnah wal jamaah (Biswah), usaha sosialisasi ahlusunnah wal jamaah (Uswah) serta makatabah ahlusunnah wal jamaah (Makwah),” ujarnya.
Keberadaan Aswaja NU Center, kata Khuluq, akan memfokuskan kepada siswa mulai tingkat SMP hingga SMA. “Aswaja NU Center seperti spiritual quetion (SQ) plus karena arah dan tujuannya berlandaskan Aswaja,” paparnya.
http://www.surya.co.id/?p=165852 Selasa, 12 April 2011 | 05:00 WIB

Pemkot Surabaya Normalisasi Kali Lamong

SURABAYA | SURYA Online – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan upaya normalisasi sungai Kali Lamong yang selama ini menyebabkan banjir di perbatasan Kota Surabaya dengan Kabupaten Gresik.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Pemkot Surabaya, Erna Purnawati, Rabu (27/4/2011), mengatakan, pengerjaan normalisasi Kali Lamong sisi Surabaya saat ini sudah dilakukan sepanjang 1 km dari total 13,5 km.
“Kami terus percepat pengerjaan Kali Lamong agar tidak terjadi banjir,” katanya.
Menurut dia, pemkot sendiri terus melakukan upaya pembebasan tanah milik warga yang menjorok ke sempadan Kali Lamong seluas 13,5 km dengan biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 2 miliar.
Untuk proses normalisasi, katanya, ia memulai dari pintu masuk tol Romo Kalisari ke arah utara. Selama ini, wilayah itu menjadi langganan sumber banjir akibat Kali Lamong yang tak mampu menampung air.
Sedangkan untuk proses pengerukan, katanya, akan dilakukan pemerintah pusat berbarengan dengan proses pembebasan. “Khusus untuk normalisasi Kali Lamong sisi Surabaya akan dipasang beton. Makanya perlu pembebasan segera,” katanya.
Pemkot sendiri melakukan koordinasi langsung dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Departemen Pekerjaan Umum akan mempercepat proses pengerukan Kali Lamong.
Proses pengerukan sungai yang menjadi batas wilayah antara Surabaya dengan Gresik itu akan dimulai dalam waktu dekat. Semua biaya pengerukan dianggarkan pemerintah pusat Rp20 miliar.
Erna melanjutkan, anggaran tersebut murni dari APBN, sedangkan Pemkot Surabaya tidak menganggarkannya, karena kewenangan penanganan Kali Lamong ada pada pemerintah pusat. “Kami hanya memiliki kewajiban membebaskan lahan yang menjorok ke Kali Lamong,” katanya.
http://www.surya.co.id/?p=169511 Rabu, 27 April 2011 | 19:01 WIB
SURABAYA | SURYA Online – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan upaya normalisasi sungai Kali Lamong yang selama ini menyebabkan banjir di perbatasan Kota Surabaya dengan Kabupaten Gresik.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Pemkot Surabaya, Erna Purnawati, Rabu (27/4/2011), mengatakan, pengerjaan normalisasi Kali Lamong sisi Surabaya saat ini sudah dilakukan sepanjang 1 km dari total 13,5 km.
“Kami terus percepat pengerjaan Kali Lamong agar tidak terjadi banjir,” katanya.
Menurut dia, pemkot sendiri terus melakukan upaya pembebasan tanah milik warga yang menjorok ke sempadan Kali Lamong seluas 13,5 km dengan biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 2 miliar.
Untuk proses normalisasi, katanya, ia memulai dari pintu masuk tol Romo Kalisari ke arah utara. Selama ini, wilayah itu menjadi langganan sumber banjir akibat Kali Lamong yang tak mampu menampung air.
Sedangkan untuk proses pengerukan, katanya, akan dilakukan pemerintah pusat berbarengan dengan proses pembebasan. “Khusus untuk normalisasi Kali Lamong sisi Surabaya akan dipasang beton. Makanya perlu pembebasan segera,” katanya.
Pemkot sendiri melakukan koordinasi langsung dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Departemen Pekerjaan Umum akan mempercepat proses pengerukan Kali Lamong.
Proses pengerukan sungai yang menjadi batas wilayah antara Surabaya dengan Gresik itu akan dimulai dalam waktu dekat. Semua biaya pengerukan dianggarkan pemerintah pusat Rp20 miliar.
Erna melanjutkan, anggaran tersebut murni dari APBN, sedangkan Pemkot Surabaya tidak menganggarkannya, karena kewenangan penanganan Kali Lamong ada pada pemerintah pusat. “Kami hanya memiliki kewajiban membebaskan lahan yang menjorok ke Kali Lamong,” katanya.
http://www.surya.co.id/?p=169511 Rabu, 27 April 2011 | 19:01 WIB

Empat Sekolah di Gresik Siap Rebut Adiwiyata Nasional

GRESIK | SURYA Online – Sebanyak empat lembaga pendidikan di Kabupaten Gresik Jawa Timur, akan maju dalam perebutan sekolah adiwiyata tingkat nasional.
Ke empat sekolah itu, adalah SD Semen Gresik, SMP Negeri 3 Gresik, SMA Negeri 1 Driyorejo, dan SMA Negeri 1 Manyar.
Program Adiwiyata adalah, salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan.
Sasmita Nugraha, ketua tim penilai lingkungan hidup mengatakan ada empat indikator penilaian Adiwiyata. Meliputi kebijakan sekolah 40 persen, kurikulum berbasis lingkungan 30 persen, peningkatan partisipasi 20 persen, serta peningkatan sarana/prasarana 10 persen.
”Kami juga berterimakasih kepada Pemkab Gresik, karena telah mereduksi program Adiwayata ini dengan memasukkan kurikulum Adiwiyata di sekolah,” ujar Nugroho dihadapan Wakil Bupati Gresik HM Qosim.
Wabup Gresik HM Qosim, menegaskan Adiwiyata bukan lomba tetapi sebagai upaya menciptakan kelestarian lingkungan di sekolah. Tujuannya untuk kepentingan generasi mendatang atau memperbaiki lingkungan. Bahkan program Lingkungan Hidup sinergi dalam Kepemimpinan Bupati Sambari – Qosim yang tertuang dalam visi Pemkab Gresik, “Gresik yang agamis, adil, makmur dan berkehidupan yang berkualitas.
http://www.surya.co.id/?p=169646 Kamis, 28 April 2011 | 21:52 WIB