Senin, 09 Agustus 2010

Pemilukada Ulang Gresik 2010 : Bawaslu Anggap Banyak Kelemahan

MASIH ada sejumlah kekurangan dalam pelaksanaan coblosan ulang Pilbup Gresik 2010 di sembilan kecamatan kemarin. Temuan ini didapatkan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) yang turun langsung memantau jalannya coblosan.
Ironisnya, temuan-temuan itu sebenarnya terjadi sejak pemungutan suara pada 26 Mei lalu. Namun, hal itu tak juga diperbaiki.
Salah satu temuan yang membuat Bawaslu kaget adalah tidak adanya layanan khusus yang disiapkan KPU Gresik untuk para pasien. Alhasil, seluruh penghuni rumah sakit (RS), baik di rumah sakit umum maupun swasta tak bisa mencoblos. "Ini sangat kami sayangkan," kata Koordinator Divisi Pengawas Bawaslu Wahidah Suaib di sela-sela pantauannya.
Dari hasil pantauan Bawaslu, ternyata KPU tak menyediakan fasilitas TPS keliling. Padahal, fasilitas ini disediakan pada saat pilkada di wilayah lain. Akibatnya, saat diwawancarai tim Bawaslu, seluruh pasien kompak mentarakan tidak bisa mencoblos. "Ya, tidak bisa, Bu. Kondisi saya seperti ini," kata seorang pasien di RSUD Ibnu Sina.
Sebenarnya, para pasien itu masih bisa mencoblos. Tetapi, mereka diperkenankan mencoblos di TPS terdekat di rumah sakit tersebut. Namun, ternyata TPS itu jauh dari rumah sakit. Alhasil, mereka pun enggan mencoblos. Kebijakan itu juga mendapat sorotan tajam Bawaslu.
Selain itu, Bawaslu menemukan lemahnya perhatian KPU terhadap para pemilih yang ada di rumah tahanan (rutan). Temuan itu mereka dapat saat memantau pelaksanaan coblosan di Rutan Cerme.
Di sana Bawaslu mendapat laporan seputar penghuni tahanan yang tidak bisa mencoblos gara-gara berada di tahanan. Padahal, mereka masih tercatat dalam DPT. "Dari informasi yang kami gali, ini disebabkan KPU kurang memperhatikan mereka. Sebenarnya, petugas rutan sudah cukup proaktif. Tapi, KPU memang kurang perhatian," katanya.
Sementara itu, di TPS rumah tahanan (rutan) Cerme di Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, SQ unggul satu suara dengan Humas. SQ mengantongi 7 suara sedangkan Humas 6 suara. Lalu, pasangan Mujitabah-Suwarno mendapatkan 1 suara. Tiga pasangan lainnya, nomor urut satu, Bambang Suhartono-Abdullah Qonik (Bani) , nomor empat Mohammad Nashihan-Syamsul Ma'arif (monash-Syamsul) dan M.Sastro Soewito-Samwil (SBY) masing-masing tidak mendapatkan suara.
Daftar pemilih tetap (DPT) Rutan Gresik berjumlah 149 orang. namun, sebelum coblosan ulang digelar ada 134 penghuni bebas. Tersisa 15 suara. (ris/c2/ami)
Sumber ; Jawa Pos_Metropolis [ Senin, 09 Agustus 2010 ]
http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=149404

Tidak ada komentar:

Posting Komentar