Rabu, 04 Agustus 2010

Gresik Butuh Pakar Ekonomi

GRESIK – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gresik, Ahmad Nurhamim, menilai perkembangan ekonomi di Gresik saat ini masih setengah hati. Karena itu Gresik butuh pakar ekonomi dan pemerintahan untuk menata potensi yang selama ini hanya berkembang secara alamiah.
“Gresik sekarang masih serba setengah hati, potensi ekonomi melimpah di Gresik belum tergarap. Karena sampai sekarang ekonomi di Gresik hanya berjalan alamiah tanpa sentuhan pemerintah secara serius," kata Nurhamim, Senin (2/8).
Dia mencontohkan, ada sekitar 803 industri di kota Giri ini, tapi jumlah penganggurannya sekitar 138.827. Rinciannya, angkatan kerja sebanyak 611.740 sementara kesempatan kerja hanya 472.913. “Ini adalah salah satu bukti, pemerintah tidak mampu mengelola potensi industri yang selama dekade terakhir terus mengalami peningkatan jumlah,” tandasnya.
Bukti lain, banyaknya industri yang tidak membawa dampak ekonomi bagi masyarakat. Warga Gresik tidak mendapat fasilitas dari berkembangnya industri di Gresik. “Banyak warga mendemo perusahaan. Misalnya seperti kasus eksplorasi yang dilakukan oleh JOB-PPEJ di North West Lengowangi 1. Itu karena aspirasi warga tidak diakomodir," ungkap Nurhamim.
Fakta-fakta tersebut membuktikan jika Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) tidak sinergis. Pemerintah yang baru nanti harus mampu melakukannya, agar janji-janji pemerintah maupun dewan tidak hanya omong kosong.
Diungkapkan, selama sepuluh tahun terakhir hanya mengurusi pembangunan yang mengandalkan uang APBD. Potensi yang semestinya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gresik malah tidak digali. Karena itu, lanjutnya, Gresik butuh pakar ekonomi dan pemerintahan, sehingga mampu memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal. Sep

http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=930b898e1da51f167e060701d57ac90b&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc
Surabaya Pos Senin, 2 Agustus 2010 | 11:32 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar