Panggung Pilbup Gresik memang tak lebih dari pertarungan dua kandidat, yakni Sambari Halim-M Qosim (SQ) dan Husnul Khuluq-Musyaffa' Noer (Humas), kendati ada enam pasangan yang bersaing. Meski demikian, tidak semua calon yang kans-nya tipis apatis. Mereka tetap menggunakan haknya.
ARIS IMAM, Gresik
Jarum jam menunjukkan pukul 09.00. Waktu itu, cabup Bambang Suhartono terlihat masih santai di posko tim pemenangan Jl Akim Kayat. Tak ada aktivitas serius yang dia lakukan. Dia hanya duduk-duduk dan ngobrol bersama beberapa teman-teman tim.
Aktivitas Bambang seharian kemarin sebenarnya cukup menarik. Sebab, sebelumnya Bambang memang mengklaim bakal all-out maju lagi meski cukup berat. Tapi, tak seperti kandidat lain, selama masa coblosan kemarin Bambang begitu santai. Tak ada aktivitas yang berbau politik yang dia lakukan sepanjang hari kemarin.
Praktis, dia hanya menggunakan hak pilihnya saja. Sekitar jam 11.20, dia berangkat ke TPS 5 desa Randuagung. Kedatangannya ke TPS pun juga tidak ribet. hanya beberapa menit di TPS, langsung balik sambil sesekali menyapa warga sekitar TPS.
Kenapa? Rupanya, Bambang memang sengaja tidak terlalu ngoyo dalam coblosan ulang. Meski sejak awal serius maju lagi, dia tetap realistis. "Saya sebatas berkonsolidasi dengan seluruh tim. Soal hasil saya tidak terlalu memikirkan. Saya hanya ingin memberikan pelajaran politik bagi warga Gresik," katanya.
Aktivitas lain lagi ditunjukkan oleh cabup independen Mujitabah. Meski kans-nya bisa dikatakan nyaris tertutup, Mujitabah ternyata tetap tidak mau melewatkan momen coblosan ulang kemarin.
Kemarin, Mujitabah datang ke TPS untuk ikut meramaikan Pilbup. Dia mencoblos di TPS 9 desa Bulaan, Kecamatan Menganti. "Bagaimana pun juga, saya harus tetap menggunakan hak pilih saya. Meski demikian, ada sedikit beda," kata Mujitabah.
Yang bikin menarik, lagi-lagi Mujitabah datang didampingi keempat istrinya. Mujitabah memang dikenal selalu mengajak semua istrinya dalam setiap agenda. Mulai dari pendaftaran calon, penyampaian visi-misi maupun acara lain."
Lantas, bagaimana dengan calon lain? Cabup Sastro Suwito tak diketahui keberadaannya. Padahal, sebenarnya dia masih berhak nyoblos. karena dia masuk wilayah Wringinanom. Hanya saja, sejak Pilbup pertama hingga kemarin, keberadaannya sulit dilacak.
Sementara itu, beberapa kandidat lain memang sudah tidak bisa lagi menggunakan hak pilihnya. Misalnya cabup M. Qosim yang tidak nyoblos. Sebab, dia tercatat sebagai warga Kecamatan Manyar. Demikian juga dengan beberapa calon lain. (*/ami)
Sumber ; Jawa Pos_Metropolis [ Senin, 09 Agustus 2010 ]
http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=149404
Tidak ada komentar:
Posting Komentar