Minggu, 08 Agustus 2010

Pemilakada Ulang Gresik 2010: Mungkin Perlu Putaran Kedua

Melihat konstelasi politik pasca putusan MK mengulang Pilbup di sembilan kecamatan. Hampir dipastikan persaingan perebutan suara mengerucut maksimal tiga calon.
Dua di antaranya diprediksi bersaing ketat. Yakni duet Husnul-Khuluq-Musyaffa' Noer (humas) dan Sambari Halim-M Qosim (SQ. Satu lagi yang berpotensi menjadi kuda hitam adalah duet Bambang Suhartono-Abdullah Qonik (Bani).

Humas dan SQ memang bersaing ketat. Pada coblosan 26 Mei lalu, duet Humas meraih 233.531 suara (39,49 persen), unggul atas SQ yang mendapat 208.129 suara (35,19 persen).
Namun, usai MK memutuskan mengulang Pilbup di sembilan kecamatan, komposisi suara pun berubah. Tabungan suara Humas kalah dari SQ. SQ mendapatkan 95.967 suara dan Humas 90.269, atau selisih 5.698 suara.
Meski demikian, potensi perubahan suara pada coblosan ulang hari ini sangat besar. Apalagi, sembilan kecamatan yang diulang merupakan 'kawasan gemuk pemilih'. Belum lagi, peta politik menjelang coblosan ulang yang terus berubah.
Beberapa parpol sudah mengalihkan dukungan. Mulai dari Partai Demokrat yang mengalihkan dukungan Humas,hingga Hanura atau PKS yang mengalihkan dukungan ke SQ. Belum lagi, 'pertarungan' yang sudah ditunjukkan Humas dan SQ berpotensi mengubah peta dukungan.
Yang juga perlu diperhitungkan ada kemungkinan harus dilakukan pilbup putaran kedua. Itu terjadi jika tidak ada pasangan yang meraih suara minimal 30 persen. Artinya, proses pemilihan bupati Gresik akan lebih panjang lagi
Kalau itu terjadi, betapa melelahkan dan mahalnya proses untuk memilih kepala daerah. Karena itu, kepada siapa saja yang terpilih kelak, tolong perhatikan betul kesejahteraan rakyat yang bersusah payah memilih. (ris/ruk)
Sumber : Jawa Pos_Metropolis [ Minggu, 08 Agustus 2010 ]
http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=149231

Tidak ada komentar:

Posting Komentar