Minggu, 24 Juli 2011

Korupsi, Kadibudparpora Gresik Soemarsono Divonis 18 Bulan

GRESIK | SURYA Online - Soemarsono, Kadis Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Budparpora) Pemkab Gresik Jawa Timur, divonis penjara 1 tahun 6 bulan (18 bulan) Mahkamah Agung, karena terlibat dalam kasus korupsi reklamasi pantai di Pulau Bawean sebesar Rp 1,1 miliar.
Putusan kasasi hakim MA, yang dipimpin Joko Sarwoko dengan anggota Qomariyah E Sapardjaja dan Mahdi Sirendra Nasution juga membebankan denda Rp 50 juta subsider 3 bulan kurungan.
Humas Pengadilan Negeri (PN) Gresik Fathul Mujib membenarkan, bila putusan kasasi tersebut baru diterima PN Gresik 18 Juli lalu. Selanjutnya pihaknya mengirimkan salinan putusan tersebut, ke terpidana Soemarsono dan kejaksaan Gresik. “Kami langsung memberitahukan kepada terpidana dan jaksa, untuk urusan eksekusi pihak kejaksaaan yang tahu,” ujarnya.
Fathul Mujib mengaku tidak tahu-menahu, terkait turunnya putusan kasasi empat terpidana korupsi reklami Bawean yang sangat berbeda-beda saat turun ke PN Gresik. Karena itu menjadi urusan MA. “Ini (kasasi Soemarsono, red) yang terakhir. Dan kami baru menerima putusan kasasi MA tersebut Senin (18/7) lalu,” katanya.
Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Gresik Selvia Desty R, mengatakan pihaknya sudah menerima salinan putusan kasasi Soemarsono. Namun, pihaknya belum bisa memastikan kapan akan dieksekusi.
“Intinya kami akan melaporkan atasan. Terus kami akan melakukan pemanggilan kepada terpidana untuk melakukan eksekusi. Hanya kapan akan kami panggil, masih menunggu instruksi dari pimpinan,” tukasnya, kemarin.
Suyanto, kuasa hukum Soemarsono mengaku, belum menerima salinan putusan tersebut. Namun bila benar kliennya sudah diputus, maka para penerima aliran dana reklamsi lainnya harus diusut ke tipikor. “Bukan rahasia lagi lah, siapa saja yang menerima. Semuanya sudah tahu, termasuk para pimpinan Kabupaten Gresik,” katanya
Surya Online Kamis, 21 Juli 2011 | 18:26 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/21/korupsi-kadibudparpora-gresik-divonis-18-bulan

Korupsi Reklamasi Pantai Sangkapura Sumarsono Divonis MA 18 Bulan Penjara, Pejabat Tetap Kerja

GRESIK I SURYA Online - Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga Gresik, Sumarsono, tetap bekerja seperti biasa hingga Jumat (22/7/2011), meski ia sudah dipidana 18 bulan penjara melalui putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) sejak dua tahun silam.
Pejabat itu berstatus terpidana korupsi dana proyek reklamasi Pantai Sangkapura di Pulau Bawean senilai Rp 1,2 miliar dari APBD 2003 dan 2004. Selain diputus masuk bui, ia juga harus bayar denda Rp 50 juta, subsider tiga bulan kurungan. Anehnya, pihak Pengadilan Negeri mengaku baru menerima salinan putusan itu, Senin (18/7/2011) lalu, dan pihak Kejaksaan Negeri juga mengaku belum tahu.
“Saya tidak tahu, saya belum menerima putusan itu, pengacara juga belum terima, saya juga belum berkoordinasi dengan pengacara. Jadi, sekarang saya hanya menunggu saja,” ujar Sumarsono ditemui di kantornya, Jumat. Mantan Kepala Dinas Badan Lingkungan Hidup (BLH) itu selanjutnya meninggalkan kantor.
Pengacara Sumarsono, Suyanto, menyatakan mulai menyiapkan langkah hukum meski belum menerima salinan putusan MA itu. “Kalau memang demikian isi putusan itu maka kami akan mulai persiapan untuk mengajukan PK (Peninjauan Kembali),” ujar Suyanto.
Lazimnya pengacara, Suyanto menganggap kliennya tidak bersalah. Ia justru menuding ada beberapa pihak yang turut menikmati aliran dana tapi tidak diproses hukum. “Tapi kenapa Kejaksaan tidak mengambil sikap. Saya berkeyakinan klien saya tidak bersalah,” katanya.
Surya Online Sabtu, 23 Juli 2011 | 08:31 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/23/divonis-ma-18-bulan-penjara-pejabat-tetap-kerja

Minggu, 17 Juli 2011

Ijazah SD Ditahan SDN 4 Sidomoro Kebomas, Bupati Gresik Sambari Halim Bantu Rp 1,7 Juta Untuk Erisa Pratiwi

GRESIK | SURYA Online - Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dan Wabup M Qosim mengunjungi rumah Erisa Pratiwi, lulusan SDN 4 Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Sabtu (16/7/2011) yang ijazahnya sempat ditahan.
Semula, orangtua Erisa tidak mampu membayar tunggakan uang SPP dan lainnya sekitar Rp 850.00. Namun, pihak sekolah akhirnya memberikan ijazah tersebut. Kasiatun bersuamikan kuli bangunan dengan upah kecil, tetapi mereka punya enam anak.
Saat berdialog dengan Erisa dan ibunya, Kasiatun, Bupati Sambari berjanji menanggung biaya uang masuk SMP senilai Rp 1,7 juta sehingga Erisa tinggal bersekolah.
Surya Online Sabtu, 16 Juli 2011 | 17:43 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/16/ijazah-sd-ditahan-bupati-bantu-rp-17-juta

Jumat, 15 Juli 2011

Ijazah Milik Erisa Pratiwi Akhirnya Diberikan Yang Sempat Ditahan Pihak SDN 4 Sidomoro Kebomas

GRESIK | SURYA Online - Erisa Pratiwi kini bisa tersenyum kembali. Pasalnya, ijasah SD miliknya yang sempat ditahan pihak SDN 4 Sidomoro Kecamatan Kebomas, akhirnya diserahkan oleh pihak sekolah ke rumahnya, Kamis (14/7/2011).
Kepala SDN 4 Sidomoro, Samiatun melalui Kabag Humas Andhy Hendro Wijaya mengatakan soal ijasah tersebut hanya karena miskomunikasi antara sekolah dan orang tua siswa. Karena pada saat pelaksanaan cap tiga jari ijasah, orang tua Erisa Pratiwi tidak datang. Juga pada saat pembagian ijazah, siswa juga tidak datang. “Kami sempat menunggu, namun sampai liburan berakhir ijasah tersebut belum diambil,” ujar Samiatun.
Sementara itu, Nuryadi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Kebomas menambahkan, Erisa Pratiwi juga sudah terdaftar sebagai murid baru di SMP Dharma Bakti Gresik.
“Untuk mendaftar SMP, tidak perlu ijasah cukup melampirkan Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU) yang sudah kami cukupi sejak jauh hari sebelumnya” tambah mantan guru Olahraga ini.
Surya Online Kamis, 14 Juli 2011 | 19:46 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/14/ijasah-pratiwi-akhirnya-diberikan

Kamis, 14 Juli 2011

Data Penduduk Benjeng Semester 1 Tahun 2011

by kecamatanbenjeng in Uncategorized
Data kependudukan Kecamatan Benjeng per 30 Juni 2011, atau semester 1, enam bulan pertama di tahun ini. Jumlah seluruhnya 61.722 jiwa, terdiri dari laki-laki 30.839 dan perempuan 30.883. Sumber data dari aplikasi SIAK (sistem administrasi kependudukan), yang artinya penduduk yang sudah tercatat dan terdaftar secara resmi di Pemerintah Kecamatan Benjeng.
Berikuti ini daftar kependudukan per desa. Keterangan: nama desa, jumlah seluruhnya (jumlah laki-laki + jumlah perempuan)
1.Karangankidul 2.854 ( 1.412 + 1.442)
2.Sedapurklagen 1.601 (794 + 807)
3.Deliksumber 2.713 (1.365 + 1.348)
4.Lundo 2.498 (1.255 + 1.243)
5.Kalipadang 3.133 (1.595 + 1.538)
6.Kedungrukem 2.656 (1.334 + 1.322)
7.Balongtunjung 1.233 (626 + 607)
8.Munggugebang 2.646 (1.294 + 1.352)
9.Balongmojo 1.861 (920 + 941)
10.Bulangkulon 2.553 (1.263 + 1.290)
11.Banter 2.444 (1.224 + 1.220)
12.Sirnoboyo 5.254 (2.639 + 2.615)
13.Munggugianti 1.920 (970 + 950)
14.Klampok 3.037 (1.457 + 1.562)
15.Metatu 4.634 (2.316 + 2.318)
16.Bengkelolor 1.427 (718 + 709)
17.Gluranploso 1.820 (932 + 888)
18.Kedungsekar 3.173 (1.615 + 1.558)
19.Dermo 1.372 (673 + 699)
20.Jogodalu 3.700 (1.819 + 1.881)
21.Jatirembe 2.609 (1.319 + 1.290)
22.Bulurejo 3.824 (1.933 + 1.891)
23.Punduttrate 2.760 (1.348 + 1.412)

Rabu, 13 Juli 2011

Bocah Pintar Dibiayai Megasurya Mas Gresik

GRESIK | SURYA Online - PT Megasurya Mas, perusahaan minyak goreng dan sabun, untuk ke tujuh kalinya memberikan bantuan beasiswa bagi bocah pintar dan siswa dari keluarga prasejahtera SDN bedilan I dan II di JL Karel Satsuit Tubun, Kelurahan Bedilan Kecamatan Gresik, Rabu (13/7).
Mereka yang mendapat beasiswa, adalah siswa pintar ranking I - II mulai kelas I hingga kelas 6. Selain itu, delapan siswa dari keluarga prasejahtera juga mendapat beasiswa yang sama.
Mat Dhari, salah satu wali murid mengaku sangat terbantu dengan beasiswa ini. “Beasiswa ini sangat menolong perekonomian keluarga saya,” ujarnya.
Lurah Bedilan, Solichin, mengaku senang dengan bantuan finansial tersebut. Sebab banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu, terpaksa tidak bisa sekolah karena terhalang biaya. Semoga ditahun-tahun mendatang, jumlah beasiswanya bisa bertambah,” ujar Solichin,
Humas Megasurya Mas, Ponco Agung mengatakan beasiswa ini adalah yang ketujuh kalinya diberikan untuk siswa pintar dan siswa dari keluarga prasejahtera SDN Bedilan I dan II. “Selain beasiswa, kami juga memberi bantuan untuk warga sekitar pabrik kami,” ujar Ponco Agung.
Surya Online Rabu, 13 Juli 2011 | 17:08 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/13/bocah-pintar-dibiayai-megasurya-mas

Nunggak Rp 850 Ribu, Ijasah Ditahan Sekolah

GRESIK | SURYA Online - Gara-gara masih nunggak ke sekolah sebesar Rp 850 ribu, Erissa Partiwi (12) siswa kelas 6 SD Sukomoro 4 Kecamatan Kebomas Gresik Jawa Timur, terpaksa tidak bisa mendaftar ke SMP. Pasalnya, pihak sekolah menahan ijasah Partiwi selama belum bisa melunasi hutang.
Partiwi mengaku, dirinya memang memiliki tanggungan hutang ke sekolah sebesar
Rp 850.000, dengan rincian Rp 350.000 untuk biaya rekreasi, sedangkan yang Rp 500.000 untuk biaya tambahan pelajaran.
Partiwi mengatakan, setelah pengumuman kelulusan wali kelasnya sudah mengumumkan kepada seluruh siswa agar melunasi seluruh tanggungan keuangan di sekolah. “Waktu itu, wali kelas bilang, kalau tidak membayar maka ijasahnya tidak akan dibagikan. Karena memang saya tidak bisa membayar, ya saya diam saja,” ujar Partiwi yang rumahnya persis di depan sekolahnya, di Jl RA Kartini XVI, Selasa (13/7/2011).
Ditanya perasaannya saat ijasahnya tidak diberikan, Partiwi mengaku sangat sedih namun ia menyadari kalau orangtuanya tidak mampu menebusnya. Sebab ayahnya hanya seorang tukang batu lepas, sedangkan ibunya tidak bekerja. “Saya sedih saat lihat teman-teman saya berpakaian SMP, saya cuma ingin melanjutkan sekolah,” ujar Partiwi dengan mata lembab.
Sementara Kasiatun, orang tua Partiwi mengaku pasrah menghadapi kenyataan bahwa anaknya tidak bisa melanjutkan sekolah. Bahkan kakak Partiwi, kata Kasiatun, juga tidak menebus ijasah di sebuah SMP. Selain itu, ada lagi kakak Partiwi lainnya sampai sekarang tidak bisa menebus ijasah sekolah, karena tidak ada biaya.
“Saya sebenarnya tidak tega melihat keinginannya untuk melanjutkan sekolah, namun gimana saya tidak mampu membayar tanggungan kami ke sekolah,” ungkap ibu dari enam anak ini.
Pihak sekolah ketika didatangi, tidak ada yang berani bicara soal ini, Ruang kerja kepala sekolah juga sudah tertutup rapat, sejumlah guru langsung kabur ketika melihat sejumlah wartawan mencoba mendekat. “Maaf mas, saya mau pulang,” alasan sejumlah guru sambil cepat-cepat naik motornya.
Surya Online Rabu, 13 Juli 2011 | 17:28 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/13/nunggak-rp-850-ribu-ijasah-ditahan-sekolah

Senin, 11 Juli 2011

Siswadi Ketua Perangkat Desa se Gresik

GRESIK | SURYA Online - Siswadi SH akhirnya dilantik sebagai Ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Gresik periode 2011 -2016, oleh Ketua PPDI Jawa Timur, Mujito SH di Ruang Mandala Bhakti Praja Pemkab Gresik.
Turut menyaksikan acara pelantikan, Bupati dan Wakil Bupati Gresik, Sambari – Qosim, anggota DPR RI dari Komisi V, Sadewo, serta 700 orang perangkat desa se Kabupaten Gresik.
Sadewo mengingatkan, perangkat desa adalah abdinya masyarakat. Untuk itu, perangkat harus menjunjung tinggi amanah yang dipercayakan masyarakat dengan menjalankan tugas sebaik-baiknya. “Pemerintah pusat tengah menggodog UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, yang di dalamnya dibahas mengenai segala sesuatu tentang Perangkat Desa,” ujar politisi Partai Demokrat ini.
Ubaidi Rosid,SH, Ketua PPDI Pusat menegaskan, PPDI bukan organisasi politik tetapi wadah bagi perangkat desa. “Untuk itu seluruh anggota dan segenap pengurus PPDI harus senantiasa mendukung pemerintah dalam melaksanakan pembangunan,” tegasnya.
Bupati Gresik, Dr Sambari Halim Radianto menyatakan, pihaknya telah menganggarkan Rp 29 miliar untuk anggaran desa dan perangkatnya.
Surya Online Sabtu, 9 Juli 2011 | 19:23 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/09/siswadi-ketua-perangkat-desa-se-gresik

2 Proyek Prestisius Gresik Mulai Dibangun

GRESIK | SURYA Online - Dua proyek prestisius bernilai milirian rupiah, dimulai pembangunannya dengan pencanangan paku bumi di lokasi Tlogodendo, oleh Bupati Sambari Halim Radianto dan Wabup HM Qosim, Jumat (8/7/2011).
Kedua proyek kebanggaan warga Gresik itu, adalah Wahana Rekreasi Tlogodendo dan Gapura pintu gerbang yang terletak di Kelurahan Segoromadu.
Kepala Dinas PU, Ir. Tugas Husni Syarwanto MMT mengatakan sebenarnya ada tiga proyek yang dibangun namun di dua lokasi. Dua proyek dibangun di lokasi yang sama di Tlogodendo, yaitu gedung olah raga, kesenian dan panggung terbuka serta ruang terbuka hijau dilengkapi dengan taman bermain dan wisata kuliner.
Proyek panggung terbuka, dikerjakan CV Delima Kreasi Nusa dana APBD Rp. 3,9 miliar. Sedangkan untuk proyek ruang terbuka hijau dikerjakan CV Cipta Aneka Solusi, dengan dana APBN sebesar Rp 2,1 miliar. Sedangkan proyek pintu gerbang, dikerjakan CV. Citra Mandiri Cipta menelan dana APBD Rp 2 miliar. “Masing-masing proyek dikerjakan selama 6 bulan atau 180 hari,” ujar Kadis PU Tugas Husni Syarwanto melalui kabag Humas, Andhy Hendro Wijaya.
Pengerjaan meliputi pembangunan gedung yang berdimensi 30 m x 37 m, lengkap dengan pelatarannya seluas 11 m X 60 meter. Juga pembangunan 4 gapura yang berada di Segoromadu yang merupakan pintu gerbang menuju Gresik dari Surabaya.
Motif pintu gerbang mengadopsi bentuk Gapura Candi Bentar, yang merupakan bentuk umum gerbang hampir di seluruh Jawa Timur. ”Kami hanya menambah sedikit, yaitu ada lambang naga,” ujarnya.
Bupati Sambari mengatakan, pembangunan ini sebagai wujud dari keinginan masyarakat yang dipadu dengan tujuan Pemerintah Kabupaten Gresik, dengan harapan Gresik bisa lebih baik. “Saya harap, proyek-proyek ini dikerjakan sesuai dengan hasil studi dan diawasi secara ketat, sehingga menghasilkan bangunan yang membanggakan masayarakat Gersik,” ujarnya.
Surya Online Jumat, 8 Juli 2011 | 19:25 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/08/2-proyek-prestisius-mulai-dibangun

Rabu, 06 Juli 2011

Khitan Dengan Teknologi Laser Gratis di Gresik, Pulang Disangoni

GRESIK | SURYA Online - Sebanyak 45 anak dari keluarga kurang mampu, mendapat ‘hadiah’ istimewa dari TP PKK dan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Gresik, untuk mengisi liburan sekolah.
Mereka diberi kesempatan dikhitan secara gratis, dengan teknologi laser. Tidak hanya itu, usai dikhitan laser, mereka juga masih diberi sangu masing-masing Rp 100.000, serta mendapat bekal sarung, buku serta makanan kemasan, Selasa (5/7).
Wakil Bupati Gresik Drs HM Qosim M.Si mengatakan, 45 anak ini merupakan pahlawan. Sebab melalui khitan, berarti mereka sudah teruji kebraniannya dengan merelakan secuil kulitnya untuk dipotong.
Ketua TP PKK Gresik Hj Maria Ulfah Sambari HR mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian TP PKK dan Dharma Wanita serta Dinas Kesehatan Gresik terhadap warga yang tidak mampu dalam membiayai anaknya berkhitan. “Sebab biaya khitan dengan laser sekarang Rp 300.000, dan itu kami bebaskan,” ujarnya.
Surya Online Selasa, 5 Juli 2011 | 16:26 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/05/khitan-laser-gratis-pulang-disangoni

Khitan Dengan Teknologi Laser Gratis di Gresik, Pulang Disangoni

GRESIK | SURYA Online - Sebanyak 45 anak dari keluarga kurang mampu, mendapat ‘hadiah’ istimewa dari TP PKK dan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Gresik, untuk mengisi liburan sekolah.
Mereka diberi kesempatan dikhitan secara gratis, dengan teknologi laser. Tidak hanya itu, usai dikhitan laser, mereka juga masih diberi sangu masing-masing Rp 100.000, serta mendapat bekal sarung, buku serta makanan kemasan, Selasa (5/7).
Wakil Bupati Gresik Drs HM Qosim M.Si mengatakan, 45 anak ini merupakan pahlawan. Sebab melalui khitan, berarti mereka sudah teruji kebraniannya dengan merelakan secuil kulitnya untuk dipotong.
Ketua TP PKK Gresik Hj Maria Ulfah Sambari HR mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian TP PKK dan Dharma Wanita serta Dinas Kesehatan Gresik terhadap warga yang tidak mampu dalam membiayai anaknya berkhitan. “Sebab biaya khitan dengan laser sekarang Rp 300.000, dan itu kami bebaskan,” ujarnya.
Surya Online Selasa, 5 Juli 2011 | 16:26 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/05/khitan-laser-gratis-pulang-disangoni

40 Sekdes di Gresik Ikuti Diklat Kompetensi

GRESIK | SURYA Online - Sebanyak 40 orang sekretaris desa (Sekdes) mengikuti pendidikan dan pelatihan peningkatan kompetensi sekretaris desa (Sekdes), yang diadakan
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Gresik bekerjasama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Negeri Surabaya di Ruang Mandala Bakti Praja, lantai IV Kantor Bupati Gresik.
Diklat digelar mulai Selasa (5/7) hingga Kamis (9/7), dengan nara sumber Dr Dewi Tri Wijayanti, MSi selaku sekretaris LPM Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Ir. Moch. Nadjib, MM mengatakan, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci utama keberhasilan pembangunan di suatu daerah. Oleh karena itu pembinaan SDM mutlak diperlukan, untuk mengimbangi perkembangan teknologi yang semakin pesat di dasawarsa ini. “Sekretaris desa memegang peranan vital dalam pelaksanaan tertib administrasi desa, sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang profesional,” ujar M Nadjib
Surya Online Selasa, 5 Juli 2011 | 10:45 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/05/40-sekdes-ikuti-diklat-kompetensi

Padi Inpari Ternyata Menguntungkan Petani Gresik Tahun 2011

GRESIK | SURYA Online - Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto memulai panen raya padi di Desa Bangeran Kecamatan Dukun Gresik, Selasa (5/7/2011). Saat panen raya, Bupati Sambari didampingi Kepala Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, Dr. Sudarmadi, Kabid Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jawa Timur, Nur Falakhi , sejumlah camat dari eks Pembantu Bupati Sidayu serta para petani setempat.
Panen raya kali ini merupakan ujicoba produksi, dari pengembangan tanaman padi varietas baru yang diberi nama inbrida padi sawah irigasi (inpari). Padi varietas baru inpari 1,4,5,6,7,10 dan 13 merupakan pengembangan padi non hybrida jenis baru, hasil rekayasa genetik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur dengan Dinas Pertanian Gresik.
Setelah diujicoba di lahan pertanian di Desa Bangeran Kecamatan Dukun, padi ini ternyata mampu menghasilkan panen sebesar 7,334 ton/ha gabah kering panen (GKP) atau 6,242 ton/ha gabah kering giling (GKG). Dibandingkan dengan IR 64 yang ditanam pada lahan dan perlakuan yang sama, IR 64 hanya mampu menghasilkan 5,530 ton/ha GKP atau 4,737 GKG.
Keunggulan produksi padi jenis inpari, diakui ketua kelompok tani Desa Bangeran, Mohammad Habib, sebagai pad yang tahan lama. Di Desa Bangeran yang paling cocok ditanam adalah varietas Inpari 10. Selain menguntungkan dari sisi ekonomi, juga tahan wereng. “Dibanding IR 64, inpari 10 ini mempunyai selisih keuntungan sekitar Rp. 5.600.000/ha,” ujar Habib
Bupati Gresik meminta, agar ujicoba ini tidak hanya dilakukan dalam sekali tanam di satu tempat, tapi harus dilakukan dalam 2 kali atau 3 kali tanam dengan cakupan lahan yang lebih luas. Agar padi jenis ini betul-betul diketahui keunggulannya. “Kalau perlu BPTP meneliti bila memungkinkan padi jenis gogo bisa ditanam di areal bukan lahan padi” ujar Bupati berharap.
Surya Online Selasa, 5 Juli 2011 | 16:45 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/05/padi-inpari-ternyata-menguntungkan-petani

Senin, 04 Juli 2011

Meninggal Serangan Jantung saat Pidato | Usai Sebut Tinggalkan Demokrat Terlalu Berapi-api, Tokoh Nasdem Kolaps

URABAYA | SURYA - Mantan anggota DPR RI dari Partai Demokrat yang kini menjabat anggota Dewan Pertimbangan Wilayah Nasional Demokrat (Nasdem) Jawa Timur, Achmad Fauzi, meninggal dunia mendadak karena serangan jantung saat berpidato terlalu berapi-api.
Achmad Fauzi dipastikan meng­embuskan napas terakhirnya setelah menjalani pemeriksaan di RS Husada Utama Surabaya, Senin (4/7).
Sebelumnya ia menjadi salah satu pembicara dalam acara Rembuk Kebangsaan bertajuk “Membedah Paham Radikal dan Memahami Nilai-Nilai Luhur Pancasila” dalam rangka Rapimwil dan Pelantikan Pengurus Ormas Nasional Demokrat se-Jawa Timur di Hotel Bumi, Surabaya.
Fauzi menjadi salah satu pembicara selain dua pembicara utama, mantan ketua PBNU Hasyim Muzadi dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin.
Berbeda dengan dua pembicara utama, pembicara berikutnya hanya diberi jatah waktu 10 menit oleh panitia untuk berpidato sambil berdiri. Fauzi yang menjadi pembicara ketiga sekitar pukul 12.00 WIB, sempat mengungkapkan kekecewaan pada bekas partainya, Demokrat, yang saat ini sejumlah kadernya terbelit skandal korupsi.
Ia juga menyampaikan gagasannya untuk bangsa ke depan dengan menyitir falsafah Jawa Honocoroko. Tetapi, sekira lima menit setelah berbicara pada kalimat Podojoyonyo, Fauzi berhenti dan minum. Kepada hadirin, ia sempat mengatakan dirinya terkena serangan jantung. “Maaf, saya ini punya (sakit) jantung,” ujarnya.
Panitia lantas mengambilkan kursi. Fauzi kemudian duduk, memegang dada, dan napasnya tersengal-sengal lalu kolaps. Suasana seminar yang awalnya serius itu mendadak berubah gempar. Beberapa panitia dengan gerak cepat membopong tubuh Fauzi untuk dirujuk ke rumah sakit. Acara pun dilanjutkan kembali.
Namun, jelang berakhirnya acara, mantan wakil bupati Pasuruan, Muzamil Syafii, yang juga anggota Nasional Demokrat Jatim, mengumumkan nyawa Fauzi tidak tertolong tepat pukul 13.15 WIB setelah sempat menjalani perawatan di IRD Rumah Sakit Husada Utama Surabaya. Dari keterangannya, Ahmad Fauzi diduga mengalami sakit jantung. Seluruh peserta acara kemudian menggelar doa bersama untuk arwah Fauzi.
Seorang panitia seminar yang enggan disebut namanya, menyebut bahwa Achmad Fauzi roboh akibat terlalu bersemangat saat berpidato. Utamanya saat mengekspresikan kekecewaannya pada Partai Demokrat. “Saya menyatakan keluar dari Demokrat dan bergabung di Nasdem,” ujar Fauzi dalam pidatonya.
Wawan Widiyanto, salah seorang peserta yang ikut rapat pimpinan wilayah Nasdem Jatim, mengaku sempat kaget karena tubuh Fauzi tiba-tiba ambruk dari tempatnya berdiri. “Tubuhnya sempat terduduk dan lemas. Setelah itu, saya bersama beberapa orang mengusungnya menuju taksi untuk segera dibawah ke rumah sakit,” terang Wawan.
Semasa hidupnya, Fauzi pernah menjadi anggota DPR Demokrat periode 2004-2009. Namun, ia kemudian dilengserkan lewat Pergantian Antar Waktu (PAW) pada September 2008 karena dituduh menjadi calon legislatif parpol lain pada Pemilu 2009.
Sebelum di-PAW, Achmad Fauzi dikenal dengan pernyataan kontroversi karena mengusulkan pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat itu, Achmad Fauzi menjadi anggota Komisi III (bidang hukum dan keamanan).
Anggota Dewan Pakar Nasdem Jatim Zulfi Achwan, menyebut Fauzi bukan tokoh yang haus kekuasaan. Zulfi menyebut Fauzi tidak gentar ketika di-PAW oleh Demokrat. “Beliau waktu itu menyebut tidak takut di PAW (dari DPR RI),” ujarnya.
Zulfi menambahkan, sebelum meninggal, Achmad Fauzi sempat mengatakan pada dirinya untuk bertemu dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. “Tadi pagi, beliau sempat menyampaikan akan meminta bertemu langsung dengan Pak Surya Paloh pada jam 13.00. Katanya, ada yang harus dibicarakan,” urai Zulfi menirukan Achmad Fauzi.
Sementara itu, DPD Demokrat Jatim menegaskan bahwa Fauzi tidak lagi di Demokrat alias berstatus mantan. Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) Demokrat Jatim demisioner, Didik Darmadhi menyebut, Fauzi juga tidak pernah jadi pengurus Demokrat, kendati pernah terpilih menjadi anggota DPR Fraksi Demokrat.
Musibah yang sangat jarang terjadi di arena seminar politik tersebut memicu simpati dari berbagai elemen. Din Syamsudin yang mengaku pernah mondok bersama Achmad Fauzi, menyatakan belasungkawanya. Menurut Din, saat melihat Fauzi memegangi dadanya, ia sudah mengusulkan agar Fauzi tidak melanjutkan orasinya. “Saya ikut berduka cita apalagi almar­hum alumnus (Ponpes) Gontor, almamater saya. Ini musibah, saya ikut berduka pada keluarga beliau dan juga Nasdem,” ujar Din.
Penasihat Rapimwil Nasional Demokrat Jatim, Hasan Aminudin, menyampaikan belasungkawa dan duka cita mendalam atas meninggalnya Fauzi. Menurutnya, Fauzi adalah sosok yang rendah hati.
Firasat
Humas RS Husada Utama, Mirna Paramita, menjelaskan, Achmad Fauzi sudah meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit. “Ketika masuk, kondisinya sudah meninggal dunia,” jelasnya.
Sementara itu, keluarga Achmad Fauzi ikhlas melepas kepergian almarhum. Rizki, anak Achmad Fauzi, mengaku kematian papanya sudah suratan takdir. “Papa saat di Jakarta telah berkunjung ke Banjar, Martapura. Di sana papa minta maaf kepada saudara-saudara dan berkunjung atau berziarah ke makam leluhur. Jadi bapak sudah berpamitan satu bulan lalu, tidak biasanya seperti itu,” ujar Rizki ditemui di rumah duka Jl Manyar Kartika Selatan, Surabaya, dilansir tribunnews.
Rizki juga seperti mempunyai firasat akan ada sesuatu terjadi. Menurutnya, sejak pagi hingga berita tentang kematian papanya tiba, ia hanya mengenakan baju koko. “Aku juga heran kenapa hari ini saya kok pake baju koko, biasanya nggak begini lho,” ujarnya.
Rizki menegaskan, dirinya ikhlas dengan kepergian sang papa. Seminggu lalu, papanya sudah berpesan agar ia bisa menjadi orang yang berguna. “Papa pesan ke saya, jadilah orang berguna. Papa bisa kau harus juga bisa,” katanya. Jenazah Achmad Fauzi dimakamkan hari ini di TPU Keputih, Sukolilo, Surabaya pukul 10.OO WIB.
URABAYA | SURYA - Mantan anggota DPR RI dari Partai Demokrat yang kini menjabat anggota Dewan Pertimbangan Wilayah Nasional Demokrat (Nasdem) Jawa Timur, Achmad Fauzi, meninggal dunia mendadak karena serangan jantung saat berpidato terlalu berapi-api.

Achmad Fauzi dipastikan meng­embuskan napas terakhirnya setelah menjalani pemeriksaan di RS Husada Utama Surabaya, Senin (4/7).

Sebelumnya ia menjadi salah satu pembicara dalam acara Rembuk Kebangsaan bertajuk “Membedah Paham Radikal dan Memahami Nilai-Nilai Luhur Pancasila” dalam rangka Rapimwil dan Pelantikan Pengurus Ormas Nasional Demokrat se-Jawa Timur di Hotel Bumi, Surabaya.

Fauzi menjadi salah satu pembicara selain dua pembicara utama, mantan ketua PBNU Hasyim Muzadi dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin.

Berbeda dengan dua pembicara utama, pembicara berikutnya hanya diberi jatah waktu 10 menit oleh panitia untuk berpidato sambil berdiri. Fauzi yang menjadi pembicara ketiga sekitar pukul 12.00 WIB, sempat mengungkapkan kekecewaan pada bekas partainya, Demokrat, yang saat ini sejumlah kadernya terbelit skandal korupsi.

Ia juga menyampaikan gagasannya untuk bangsa ke depan dengan menyitir falsafah Jawa Honocoroko. Tetapi, sekira lima menit setelah berbicara pada kalimat Podojoyonyo, Fauzi berhenti dan minum. Kepada hadirin, ia sempat mengatakan dirinya terkena serangan jantung. “Maaf, saya ini punya (sakit) jantung,” ujarnya.

Panitia lantas mengambilkan kursi. Fauzi kemudian duduk, memegang dada, dan napasnya tersengal-sengal lalu kolaps. Suasana seminar yang awalnya serius itu mendadak berubah gempar. Beberapa panitia dengan gerak cepat membopong tubuh Fauzi untuk dirujuk ke rumah sakit. Acara pun dilanjutkan kembali.

Namun, jelang berakhirnya acara, mantan wakil bupati Pasuruan, Muzamil Syafii, yang juga anggota Nasional Demokrat Jatim, mengumumkan nyawa Fauzi tidak tertolong tepat pukul 13.15 WIB setelah sempat menjalani perawatan di IRD Rumah Sakit Husada Utama Surabaya. Dari keterangannya, Ahmad Fauzi diduga mengalami sakit jantung. Seluruh peserta acara kemudian menggelar doa bersama untuk arwah Fauzi.

Seorang panitia seminar yang enggan disebut namanya, menyebut bahwa Achmad Fauzi roboh akibat terlalu bersemangat saat berpidato. Utamanya saat mengekspresikan kekecewaannya pada Partai Demokrat. “Saya menyatakan keluar dari Demokrat dan bergabung di Nasdem,” ujar Fauzi dalam pidatonya.

Wawan Widiyanto, salah seorang peserta yang ikut rapat pimpinan wilayah Nasdem Jatim, mengaku sempat kaget karena tubuh Fauzi tiba-tiba ambruk dari tempatnya berdiri. “Tubuhnya sempat terduduk dan lemas. Setelah itu, saya bersama beberapa orang mengusungnya menuju taksi untuk segera dibawah ke rumah sakit,” terang Wawan.

Semasa hidupnya, Fauzi pernah menjadi anggota DPR Demokrat periode 2004-2009. Namun, ia kemudian dilengserkan lewat Pergantian Antar Waktu (PAW) pada September 2008 karena dituduh menjadi calon legislatif parpol lain pada Pemilu 2009.

Sebelum di-PAW, Achmad Fauzi dikenal dengan pernyataan kontroversi karena mengusulkan pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat itu, Achmad Fauzi menjadi anggota Komisi III (bidang hukum dan keamanan).

Anggota Dewan Pakar Nasdem Jatim Zulfi Achwan, menyebut Fauzi bukan tokoh yang haus kekuasaan. Zulfi menyebut Fauzi tidak gentar ketika di-PAW oleh Demokrat. “Beliau waktu itu menyebut tidak takut di PAW (dari DPR RI),” ujarnya.

Zulfi menambahkan, sebelum meninggal, Achmad Fauzi sempat mengatakan pada dirinya untuk bertemu dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. “Tadi pagi, beliau sempat menyampaikan akan meminta bertemu langsung dengan Pak Surya Paloh pada jam 13.00. Katanya, ada yang harus dibicarakan,” urai Zulfi menirukan Achmad Fauzi.

Sementara itu, DPD Demokrat Jatim menegaskan bahwa Fauzi tidak lagi di Demokrat alias berstatus mantan. Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) Demokrat Jatim demisioner, Didik Darmadhi menyebut, Fauzi juga tidak pernah jadi pengurus Demokrat, kendati pernah terpilih menjadi anggota DPR Fraksi Demokrat.

Musibah yang sangat jarang terjadi di arena seminar politik tersebut memicu simpati dari berbagai elemen. Din Syamsudin yang mengaku pernah mondok bersama Achmad Fauzi, menyatakan belasungkawanya. Menurut Din, saat melihat Fauzi memegangi dadanya, ia sudah mengusulkan agar Fauzi tidak melanjutkan orasinya. “Saya ikut berduka cita apalagi almar­hum alumnus (Ponpes) Gontor, almamater saya. Ini musibah, saya ikut berduka pada keluarga beliau dan juga Nasdem,” ujar Din.

Penasihat Rapimwil Nasional Demokrat Jatim, Hasan Aminudin, menyampaikan belasungkawa dan duka cita mendalam atas meninggalnya Fauzi. Menurutnya, Fauzi adalah sosok yang rendah hati.

Firasat

Humas RS Husada Utama, Mirna Paramita, menjelaskan, Achmad Fauzi sudah meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit. “Ketika masuk, kondisinya sudah meninggal dunia,” jelasnya.

Sementara itu, keluarga Achmad Fauzi ikhlas melepas kepergian almarhum. Rizki, anak Achmad Fauzi, mengaku kematian papanya sudah suratan takdir. “Papa saat di Jakarta telah berkunjung ke Banjar, Martapura. Di sana papa minta maaf kepada saudara-saudara dan berkunjung atau berziarah ke makam leluhur. Jadi bapak sudah berpamitan satu bulan lalu, tidak biasanya seperti itu,” ujar Rizki ditemui di rumah duka Jl Manyar Kartika Selatan, Surabaya, dilansir tribunnews.

Rizki juga seperti mempunyai firasat akan ada sesuatu terjadi. Menurutnya, sejak pagi hingga berita tentang kematian papanya tiba, ia hanya mengenakan baju koko. “Aku juga heran kenapa hari ini saya kok pake baju koko, biasanya nggak begini lho,” ujarnya.

Rizki menegaskan, dirinya ikhlas dengan kepergian sang papa. Seminggu lalu, papanya sudah berpesan agar ia bisa menjadi orang yang berguna. “Papa pesan ke saya, jadilah orang berguna. Papa bisa kau harus juga bisa,” katanya. Jenazah Achmad Fauzi dimakamkan hari ini di TPU Keputih, Sukolilo, Surabaya pukul 10.OO WIB.
Surya Online Selasa, 5 Juli 2011 | 07:36 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/05/terlalu-berapi-api-tokoh-nasdem-kolaps

Pengin Percantik Mata, Anak Kepala SD Jual Diri

SURABAYA | SURYA - Hidup dua bocah ini sebenarnya berbeda. Yang satu benar-benar miskin dan hidup pas-pasan, sedangkan satunya lebih beruntung karena menjadi bagian dari keluarga seorang kepala sekolah. Namun, siapa sangka, meski status ekonomi mereka berbeda, keduanya sama-sama menerjuni dunia prostitusi.
Itulah jalan hidup yang ditempuh Luna dan Rani (nama samaran), dua bocah yang masih berusia 15 tahun itu. Luna dan Rani adalah teman sekolah semasa SMP di kawasan Jl Undaan. Akibat kondisi ekonomi dan pengaruh gaya hidup, membuat keduanya terjerumus hingga akhirnya diringkus polisi bersama seorang germo bernama Musriyanto (44).
Saat diamankan kemarin, Luna diketahui berada di kamar 340 dan sudah bersiap melayani pelanggannya di sebuah hotel di Jl Gresik, Surabaya. Sedangkan Rani berada di ruang tamu hotel bersama Musriyanto.
Polisi sempat kaget ketika mengetahui umur keduanya masih belia. Apalagi, aktivitas prostitusi ini diotaki Musriyanto, yang tak lain tetangga Rani. “Musriyanto sengaja menjual kedua remaja ini dengan tarif Rp 2 juta. Sementara ini, dia mengaku baru sekali menjual kedua korban,” sebut Kasat Reskrim AKBP Indarto melalui Kasubnit Pidek Iptu Ricky Firmansyah, Jumat (1/7).
Kepada Surya, Rani mengaku terjun ke dunia prostitusi setelah dirayu Musriyanto saat duduk di kelas 1 SMP. Dia memang butuh uang untuk membayar sekolah dan membantu orangtuanya yang sudah lama menjanda.
“Saya ditawari akan dikenalkan dengan teman Pak Yanto (panggilan Musriyanto, red). Katanya, temannya itu mau membayar Rp 20 juta untuk keperawanan saya,” akunya.
Mendengar nominal uang yang begitu banyak baginya, Rani pun mengiyakan tawaran itu. Awalnya, Musriyanto mengajak Rani ke hotel di kawasan Kenjeran untuk dikenalkan dengan temannya. Namun, itu hanya akal-akal Musriyanto saja karena di kamar hotel itulah justru keperawanan Rani direnggut bapak empat anak itu.
Musriyanto berdalih, ia harus mengajari Rani cara melayani pelanggan dengan benar hingga bisa memuaskannya. “Tapi saya tidak pernah dikenalkan temannya dia. Tahu-tahu dia malah gauli saya. Sebenarnya saya ndak mau, tapi saya takut diapa-apain,” ungkap lulusan SMP dengan nilai 30,45 itu.
Rani mengaku hanya diberi sebungkus nasi goreng setelah Musriyanto puas merampas kehormatannya. Setelah itu, Musriyanto mengantarnya pulang. Sejak kejadian itu, kehidupan Rani menjadi lebih berani. Ia tidak malu lagi berhubungan intim dengan pacarnya dan Musrriyanto berulang kali.
Setiap kali selesai berhubungan, Musriyanto biasa membelikan Rani pulsa dan uang untuk sekadar membeli makan. Rani memang tidak ingin membebani ibunya yang sudah menjanda. Maklum, selama ini ia hidup di keluarga pas-pasan karena ibunya hanya penjual nasi yang harus menghidupi lima anak, termasuk dirinya.
Tidak berhenti sampai Rani saja, Musriyanto juga menjajal peruntungan dengan meminta dikenalkan ke Luna, yang tidak lain sahabat Rani di SMP. Dibanding Rani, Luna sebenarnya hidup di keluarga yang akrab dengan dunia pendidikan.
Almarhum bapaknya adalah guru, sedangkan ibunya kini menduduki posisi kepala sekolah di sebuah SD negeri. “Saya kenalan dengan Pak Yanto baru sehari kemudian ditawari tidur dengan temannya,” kata dara manis itu lirih.
Luna mengaku tertarik dengan tawaran Musriyanto karena butuh uang untuk membeli softlens untuk memperindah mata. Anak tunggal yang memiliki otak encer itu juga ingin menyambung rambutnya.
“Saya ingin beli ponsel juga tapi sama ibu selalu dilarang. Begini ndak boleh, begitu juga ndak boleh. Ya saya nekat saja akhirnya,” aku pemilik nilai akhir 36,60 itu.
Luna berharap, dengan melayani teman Musriyanto dirinya bisa mendapatkan yang akan digunakan membeli keinginannya itu. Luna mengaku, sebenarnya dia sudah dua kali berhubungan badan dengan mantan pacarnya. Karena itu, dia tidak keberatan harus melakukan hal yang sama dengan teman Musriyanto.
Beruntung, kedua ABG ini tidak semakin dalam terjerumus dalam dunia prostitusi. Mereka mengaku kapok dan saat ini hanya ingin meneruskan jenjang pendidikannya ke tingkat SMA.
Sementara Musriyanto, harus mendekam di tahanan Polrestabes Surabaya. Jika nanti terbukti, hukuman kurungan sampai 15 tahun penjara harus dilaluinya. Polisi menjerat Musriyanto dengan UU Perlindungan Anak dan Perdagangan orang.
Surya Online Sabtu, 2 Juli 2011 | 07:02 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/02/pengin-percantik-mata-anak-kepala-sd-jual-diri

Gresik Berkibar, Wadah Baru Generasi Baru

GRESIK | SURYA Online - Kurang gregetnya generasi muda Kota Gresik dalam menyikapi pembangunan yang ada, membuat Pradiba Arienta Evyani menjadi prihatin. Bersama sejumlah teman-temannya, perempuan energik ini lalu membentuk komunitas yang diberi nama “Gresik Berkibar”.
Komunitas GB, menurut Evyani, bermaksud untuk menjadi saluran aspirasi, kiprah maupun karya anak muda. Visi GB bersatu dan bergerak membangun Gresik dari aspek sosial, pendidikan, ekonomi, lingkungan. Seni budaya serta kepemudaan.
Meski begitu, kata Evyani, selaku ketua GB, pihaknya tidak hanya terpaku pada generasi muda saja. Komunitasnya juga berisi orang dewasa namun masih berjiwa muda. Ia juga menjamin, GB tidak berafiliasi pada partai politik tertentu.
Untuk mewujudkan rencana itu, kata ibu muda ini, GB telah menyusun sejumlah kegiatan positif terutama di bidang perekonomian dan pariwisata. “Siapapun boleh bergabung, yang penting sevisi dengan kami,” ujar Vivi, panggilan akrabnya, di markas GB di Jl Parkit BA 7 Perumahan Griya Kembangan Asri Kebomas, Minggu (3/7/2011) siang.
Surya Online Minggu, 3 Juli 2011 | 18:46 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/03/gresik-berkibar-wadah-baru-generasi-baru

Minggu, 03 Juli 2011

Kawin, Punya Anak, Baru Sunat

GRESIK | SURYA Online - Dari 1.160 peserta sunat bareng yang diadakan PT Semen Gresik di Wisma A Yani PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Jl Veteran Gresik, Minggu (3/7), terdapat dua peserta istimewa.
Terbilang istimewa, karena usianya sudah tidak anak-anak lagi. Bahkan satu diantaranya, sudah menikah dan memiliki anak usia 6 tahun yang juga belum disunat.
Kedua peserta dewasa itu, adalah David (37) dan Stevenanus Kida Jama (34). Keduanya warga Nusa Tenggara Timur, yang kini tinggal di Desa Pelemwatu Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik.
David yang sudah masuk Islam, bahkan sudah menikah dengan Mohana Gati warga Jombang. Mereka sudah dikaruniai anak yang diberi nama Linggar Eduardo (6) yang juga belum disunat.
Sedangkan Stevannus, akan masuk Islam jika sudah menikah. “Saya ingin menikah dengan gadis Gresik yang beragama Islam, makanya saya sunat,” ujar Stevanus.
Kasi Kesra Kecamatan Menganti, Nur Salim mengatakan keduanya sempat ditolak saat didaftarkan untuk ikut sunat bareng. Namun setelah pihak kecamatan memaksa panitia, dengan alasan keduanya muallaf dan karena keinginannya kuat untuk sunat, akhirnya mereka diikutkan peserta sunat bareng.
“Kami tidak memaksa, tapi mereka yang ngotot minta sunat. Katanya, mereka mengerti manfaat sunat setelah memeluk agama Islam,” ujar Nur Salim saat menemani kedua warganya menjalani sunat di Wisma A Yani Semen Gresik, Minggu (3/7/2011) siang.
SURYA ONLINE Minggu, 3 Juli 2011 | 13:07 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/03/kawin-punya-anak-baru-sunat

GRESIK : GGM Dilengkapi Mal 3 Lantai

GRESIK | SURYA Online - Kawasan Gresik Grand Mall (GGM) nantinya bakal menjadi kota mandiri. Perpaduan antara kawasan hunia eksklusif, tempat kuliner, belanja serta hiburan yang semuanya berada pada satu tempat.
Zakariya ST, manajer proyek GGM mengatakan, untuk mall akan dibangun setinggi 3 lantai. Termasuk, diantaranya untuk sebuah tempat belanja berkelas internasional. Selain itu, ada kemungkinan untuk lantai paling atas akan dipakai sebagai food festival yang dilengkapi dengan sarana hiburan keluarga. “Sarana belanjanya sangat lengkap, juga ada stand-stand yang menjual semua keperluan sehari-hari termasuk fashion,” tambahnya.
Selain itu, dibelakang mall akan dibangun kawasan perumahan mewah yang terdiri dari 250 unit rumah mewah yang terbagi dalam tiga kluster. Di dalam kompleks perumahan itu, nantinya akan dibangun club house yang dilengkapi fitness, kolam renang serta water boom. “GGM akan menjadi tempat tinggal sekaligus sarana hiburan keluarga yang terlengkap dan berkelas,” tambah Zakariya.
sURYA ONLINE Sabtu, 2 Juli 2011 | 06:45 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/02/ggm-dilengkapi-mal-3-lantai

Baru Menjabat 2 Bulan, Dimutasi

GRESIK | SURYA Online - Sebanyak 387 pejabat Pemkab Gresik Jawa Timur, dimutasi secara bersamaan oleh Bupati Sambari Halim Radianto, di kantor Pemkab Gresik, Jumat (1/7/2011). Mereka yang digeser posisinya, terdiri dari 183 pejabat struktural dan 204 pejabat fungsional atau guru.
Salah satu pejabat eselon II yang katut dimutasi, adalah Hari Sucipto. Sekretaris Dewan ini, padahal baru dua bulan menjabat. Namun sekarang, dimutasi menjadi Kepala Pelaksana Badan Penanggunalangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik. Sebagai gantinya, adalah Bambang Wibisono yang sebelumnya adalah Camat Cerme.
Mutasi ini adalah yang ketiga kalinya, yang digelar pasangan Sambari - Qosim, sejak mereka dilantik sebagai Bupati dan Wabup Gresik periode 2010 - 2015. “Mutasi hal yang biasa, supaya ada penyegaran di SKPD maupun pejabat fungsional,” kata Wabup Gresik M.Qosim usai acara pelantikan.
Diakui M.Qosim, saat ini terdapat 10 ribu PNS. Karena itu, tidak tertutup kemungkinan bakal digelar kembali mutasi agar tercipta persaingan yang sehat. “Evaluasi akan terus dilakukan,” ujar Wabup M Qosim.
Surya Online # Jumat, 1 Juli 2011 | 17:36 WIB
http://www.surya.co.id/2011/07/01/baru-menjabat-2-bulan-dimutasi