Kamis, 26 Agustus 2010

Mulai Terang-terangan Menolak Mutasi

Seperti diberitakan, mutasi besar-besaran yang dilakukan menjelang berakhirnya masa jabatan Bupati Robbach Ma'sum akhirnya berujung kontroversi. Penyebabnya, mutasi itu sarat kejanggalan. Mulai ketidakjelasan DUK (daftar urutan kepangkatan) hingga sinyalemen bahwa pelaksanaan mutasi tersebut tidak menggunakan asas profesionalisme. Yakni, penempatan tidak disesuaikan dengan kualifikasi PNS.
Di bagian lain, kisruh di balik mutasi besar-besaran itu kemarin terus bergulir. Penolakan terhadap pos-pos baru hasil mutasi tersebut pun makin marak. Jika sebelumnya yang terang-terangan menolak hanya para pegawai biasa, kali ini beberapa pejabat yang baru kena mutasi juga melawan.
Salah satu di antara mereka adalah Nuruddin. Pejabat yang baru mendapat promosi duduk di kursi kepala Kesbanglinmas itu menolak jabatan anyar tersebut. Dia memilih tetap menduduki jabatan lamanya, Kabid Angkutan Laut Dishub. "Saya tidak mau menduduki pos hasil mutasi yang banyak kejanggalan," kilahnya.
Selain Nuruddin, beberapa pejabat pun bersikap serupa. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumarsono, misalnya, juga ogah menduduki pos barunya sebagai staf ahli bupati. Selain dia, masih banyak pejabat yang ogah duduk di jabatan barunya.
Para pejabat pro-mutasi, rupanya, gerah juga terhadap manuver yang dilakukan para PNS kontra-mutasi. Mereka pun menantang untuk buka-bukaan soal hasil mutasi itu. "Banyak tudingan yang tidak memiliki dasar kuat," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tarso Sugito.
Dia mencontohkan penempatan jabatan yang dianggap tidak sesuai. "Yang harus diingat dalam penempatan jabatan strategis bukan hanya keilmuan, tapi juga kemampuan manajerial. Jadi, bukan hanya karena dia lulusan apa," paparnya.
Selain itu, lanjut Tarso, tudingan kubu kontra-mutasi soal ketidakpatuhan pemkab dalam mutasi lalu dianggap tidak berdasar. "Tidak mungkin pemkab mau mengambil kebijakan jika tidak ada aturan. Buktinya, kami beberapa kali digugat. Tapi, pemkab selalu menang," ujarnya. (ris/c3/ruk)
Jawa Pos_Metropolis [Kamis, 26 Agustus 2010]
http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=152305

Tidak ada komentar:

Posting Komentar