Senin, 27 September 2010

Konfercab NU Gresik Syuriah Alot, Tanfidziyah Mulus, Tidak Ada Perubahan Pimpinan PC NU

GRESIK - Tidak ada perubahan berarti dalam tubuh kepengurusan cabang NU Gresik setelah konfercab (konferensi cabang) Sabtu lalu (25/9). Pucuk pimpinan tidak berpindah alias tetap pada pejabat sebelumnya. Rais syuriah tetap dipegang KH Mahfudz Ma'sum. Demikian halnya dengan ketua tanfidziyah yang dijabat Husnul Khuluq.
Meski demikian, penentuan duet tersebut berlangsung bertolak belakang. Penunjukan Khuluq sebagai ketua tanfidziyah berlangsung mulus karena terpilih secara aklamasi. Sebaliknya, penunjukan Mahfudz sebagai rais syuriah berlangsung alot sehingga harus dilakukan undian.
Pemilihan rais syuriah dan ketua tanfidziyah dilakukan dalam puncak konfercab Sabtu malam. Masing-masing memperebutkan suara dari 16 MWC (majelis wilayah cabang) NU se-Gresik.
Yang pertama dilakukan adalah penentuan rais. Sesuai dengan tatib (tata tertib) pemilihan, proses diawali dengan tahap pencalonan. Mekanismenya, pada tahap tersebut setiap kandidat harus memperoleh minimal sembilan suara untuk maju pada tahap pemilihan.
Pada tahap itu muncul dua nama, yaitu KH Mahfudz dan KH Masbukhin Fakih (pengasuh Ponpes Mambaus Sholihin). Mereka berbagi dukungan alias sama-sama mendapat delapan suara.
Dukungan tersebut sempat menjadi bahan perdebatan karena tidak ada seorang pun yang mendapatkan syarat dukungan minimal sembilan suara.
Peserta konfercab mengubah persyaratan. Seorang kandidat bisa maju dalam pemilihan jika mendapat dukungan minimal tujuh suara.
Penyampaian dukungan pun diulang. Hasilnya tidak berubah. Dua kandidat tetap berbagi suara imbang, delapan lawan delapan. Sampai lima kali dilakukan penyampaian dukungan, posisi imbang tersebut tidak berubah.
Tidak ada seorang pun kandidat yang bersedia mengalah dengan mengundurkan diri. Mereka bersikukuh maju. Untuk memecah kebuntuan, Ketua Panitia M. Thoha menawarkan opsi lewat undian.
Teknisnya, nama setiap calon ditulis di tiga kertas, yang kemudian digulung. Lalu, panitia dan wakil dari PW (Pengurus Wilayah) NU Jatim mengambil tiga gulungan kertas.
Hasilnya, dua kertas yang diambil berisi nama KH Mahfudz. Satu kertas lainnya bertulisan nama KH Masbukhin. Dengan begitu, disepakati KH Mahfudz sebagai pemenang.
Sebaliknya, terpilihnya kembali Husnul sebagai ketua tanfidziyah hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari 30 menit. Dia langsung unggul pada sesi pencalonan dengan meraih 15 suara. (ris/c10/ruk)
Jawa Pos_Metropolis [ Senin, 27 September 2010 ]
http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=157182

Tidak ada komentar:

Posting Komentar