Selasa, 07 September 2010

Husnul Huluq_Musyaffa’ Noer Belum Menyerah Lapor Pemprov, Beberkan Pelanggaran Sambari-Qosim

GRESIK - Para pendukung pasangan Husnul Khuluq-Musyaffa' Noer (Humas) belum benar-benar menyerah. Mereka masih mempersoalkan kekalahan pasangan tersebut oleh pasangan Sambari Halim-Mohammad Qosim (SQ) dalam coblos ulang pilbup pada 8 Agustus lalu.
Upaya terakhir yang mereka lakukan untuk menggagalkan kemenangan SQ adalah dengan mengirimkan laporan kepada Pemprov Jawa Timur soal pelanggaran yang dilakukan pasangan tersebut. Pengirim laporan itu adalah FKB (Fraksi Kebangkitan Bangsa) bersama fraksi pendukung Humas di dewan.
Harapannya, pemprov mengevaluasi laporan tersebut. ''Kami minta pemprov mempertimbangkan lagi keabsahan kemenangan mereka (SQ)," kata ketua FKB Chumaidi Maun kemarin (6/9).
Berbagai cara dilakukan kubu Humas untuk menggagalkan kemenangan SQ. Sepertinya, mereka belum bisa menerima kenyataan dikalahkan lewat coblos ulang. Sebab, sebelumnya mereka memenangi pilbup lewat coblosan pada 26 Mei.
Kemenangan yang sudah berada di tangan itu lepas lagi karena MK memerintahkan coblos ulang. Perintah tersebut dikeluarkan setelah MK menerima gugatan yang diajukan pasangan SQ.
Sebelumnya, kubu Humas mencoba menggagalkan kemenangan SQ lewat sidang paripurna. Caranya, menghambat pengiriman SK KPU tentang penetapan pemenang pilbup.
Namun, upaya tersebut kandas. Hasil sidang paripurna tetap memutuskan untuk mengirimkan SK KPU tersebut ke pemprov untuk diteruskan ke kemendagri. Karena itulah, Humas kini mengejar ke pemprov lewat cara tersebut.
Sementara itu, setelah ada kepastian pelantikan bupati dan wabup terpilih, kini berkembang kasak-kusuk mengenai sosok pejabat Sekkab nanti. Di kubu SQ sudah muncul beberapa nama. Sebagian besar merupakan wajah baru. Mereka, antara lain, Hari Sucipto (mantan Kadishub yang saat ini staf ahli bupati), Tugas Husni (kepala Dinas PU), dan Agus Mulyono (saat ini kepala Dishub). Ada juga nama lawas. Salah satunya, M. Najikh yang saat ini menjadi Plt Sekkab sekaligus Plt Bupati.
Nama lain yang muncul adalah Kepala Bappeda M. Najib dan Kepala Inspektorat Bambang Sugati. "Itu nama-nama yang memang sudah muncul," kata salah seorang sumber di internal SQ.
Hanya, mencuatnya nama-nama itu masih mengundang kontroversi di internal SQ sendiri. Sebab, ternyata sebagian nama yang diusung itu dianggap sebagai bagian dari rezim lawas. Apalagi, sudah menjadi rahasia umum bahwa rezim pemkab pada era Robbach Ma'sum merupakan ''musuh'' SQ.
Cawabup terpilih M. Qosim enggan berkomentar banyak soal itu. Dia menilai, bursa Sekkab masih terlalu dini untuk dibicarakan. "Waduh Mas, terlalu berat pertanyaannya. Kami belum bisa menjawab," kata Qosim.
Dia menegaskan, dirinya maupun Sambari belum membicarakan sedikit pun soal itu. Kalaupun saat ini bursa tersebut mulai memanas, itu di luar mereka. "Hal yang wajar," katanya.
Saat ini pasangan SQ tinggal menunggu pelantikan. Itu terjadi seiring dengan penetapan duet SQ sebagai bupati-wakil bupati terpilih. Penetapan tersebut tertera dalam SK KPU 121/Kpts/KPU Gresik-014.329707/2010 yang disetujui DPRD. (ris/c13/ruk)
Jawa Pos_Metropolis [ Selasa, 07 September 2010 ]
http://www.jawapos.co.id/metropolis/index.php?act=detail&nid=154162

Tidak ada komentar:

Posting Komentar