Sabtu, 04 September 2010

DPRD Gresik 2010 : Karena Tidak Tegas Pimpinan Sidang Diganti

ADA kejadian menarik dalam rapat paripurna kemarin. Yakni, aksi ''pengusiran'' yang dilakukan kubu FKB terhadap Ketua DPRD Gresik Zulfan Hasyim yang notabene adalah anggota FKB.
Aksi ''pengusiran'' itu ternyata tidak lepas dari kekecewaan FKB dan fraksi pendukung Humas terhadap kepemimpinan Zulfan selama jalannya rapat paripurna. Beberapa keputusan Zulfan dianggap ''merugikan'' kubu Humas.
Saat perdebatan soal perlu tidaknya penundaan rapat paripurna, Zulfan memutuskan untuk melakukan voting (pemungutan suara). Hasilnya, kubu Humas kalah.
Anggota lain FKB pun kesal kepadanya. "Ketua (sidang) tidak tegas. Diganti saja," teriak Chumaidi Maun, ketua FKB.
Permintaan penggantian pemimpin sidang pun dipenuhi. Zulfan turun dan digantikan Wakil Ketua DPRD Susiyanto. Namun, pergantian tersebut tidak membuahkan hasil memuaskan bagi FKB dan dua fraksi pendukungnya. Ketiganya tetap kalah dan gagal mengganjal pengiriman SK KPU ke Mendagri.
Setelah sidang paripurna selesai, manuver dan upaya-upaya ketiga fraksi pendukung Humas itu menjadi rerasan anggota DPRD lainnya. Rerasan itu pun bernada miring dan negatif.
Mereka menilai tindakan yang dilakukan ketiga fraksi itu sudah kelewatan. Ketiga fraksi tersebut, menurut mereka, terkesan memaksakan kehendak.
Hal itu terlihat dari beberapa kali manuver yang mereka lakukan yang berujung kekalahan. Ketika kalah suara lewat voting, muncul manuver baru.
Ujungnya, ketika sudah mentok, mereka malah memilih walk out dan keluar dari ruang sidang. ''Sikap itu menunjukkan belum adanya kedewasaan politik. Terlihat dari sikap yang belum bisa menerima kekalahan,'' ungkap seorang anggota dewan.
Ketiga fraksi itu dinilai terlalu mementingkan kepentingan golongan dibanding kepentingan yang lebih luas. "Kalau sudah seperti itu, kita tidak menurutinya," kata anggota dewan yang menolak disebutkan hari dirinya.
Hasil rapat paripurna kemarin itu sekaligus mengakhiri perselisihan seputar tahap pilbup Gresik 2010. Dengan keputusan tersebut, kini pelantikan SQ sebagai bupati dan wakil bupati Gresik 2010-2015 tinggal menunggu persetujuan mendagri. (ris/c13/ruk)
Jawa Pos_Metropolis [ Sabtu, 04 September 2010 ]
http://www.jawapos.co.id/metropolis/index.php?act=detail&nid=153678

Tidak ada komentar:

Posting Komentar