Minggu, 05 September 2010

Berkah Ramadhan 2010 Order Meningkat Empat Kali Bagi Pengusaha Makanan Ringan dan Kerupuk

Ramadan adalah bulan berkah bagi perajin home industri makanan dan pernik-pernik yang berkaitan dengan bulan suci tersebut. Mulai kue kering, songkok, rebana, dan busana muslim. Order yang mereka terima selama ramadan melonjak hingga empat kali.

DUSUN Ngebret Desa Morowudi Kecamatan Cerme dikenal sebagai sentra industri makanan ringan. Lokasinya sekitar 13 kilometer dari pusat pemerintahan Gresik.
Selama Ramadan dan menjelang lebaran, dusun tersebut nyaris tidak pernah ''tidur''. Ratusan orang bekerja siang malam untuk memenuhi order kue kering.
Di dusun tersebut terdapat sedikitnya 60 perajin makanan ringan. Hampir semuanya menjual kue kering yang biasa disuguhkan kepada tamu. Sentra makanan ringan di dusun itu mulai terbentuk sekitar 1973. Dusun itu pun lantas dikenal sebagai pusat camilan.
Meski berskala home industri, namun operasional tergolong padat karya. Satu home industri bisa mempekerjakan 8-10 oeang. Tenaga kerjanya campuran. Laki-laki, perempuan bahkan anak-anak.
Menjelang lebaran kesibukan semakin terasa di rumah-rumah disana. Sehingga jalan dusun terasa lenggang, karena sebagian besar penghuninya memilih bekerja dalam rumah atau menjadi tenaga kerja di rumah tetangganya.
Ada belasan jenis camilan yang mereka buat. Beberapa di antaranya adalah keripik pisang, keripik ketela, kedelai goreng, dan makanan ringan olahan yang lain. Panganan ringan itu menjadi makanan khas asal Ngebret.
Makanan ringan itu biasanya dijual secara grosir. Ada pula yang dikemas eceran. Yang menjadi cikal bakal sentra industri itu adalah keripik pisang dan singkong ungu. "Keripik singkong ungu dan pisang menjadi andalan sejak awal," ujar Umi Khulsum, salah satu pengusaha makanan ringan di Ngebret.
Hampir setiap pagi, ratusan ton singkong maupun pisang kiriman dari berbagai daerah didatangkan ke Ngebret. Setidaknya 40 ton singkon dan pisang datang setiap harinya.
Belakangan, jumlah petani yang menjual singkong hasil panen ke Dusun Ngebret terus berkurang. Para petani singkong ungu di Mojokerto memilih mengolahnya sendiri. "Sekarang singkong ungu berkurang," kata perempuan berusia 52 tahun itu.
Pengusaha makanan kecil Ngrebet pun berinovasi dengan mengembangkan jenis baru makanan ringan. Sekarang yang menjadi andalan adalah kuping gajah dan pastel.
Panganan itu bahkan sampai dikirim ke Bali, Kalimantan, hingga Papua. "Ya kirimnya bentuk beberapa bal. Tapi, melalui perantara," jelas Umi Hanik.
Satu bal beratnya sekitar lima kilogram. Sehari ada yang bisa mengirim sampai 500 bal. Bisa dimaklumi sebab harga panganan di dusun tersebut terbilang lebih murah dibandingkan di toko-toko makanan ringan.
Umi Khulsum, mengaku menekuni usaha camilan itu sejak 2005 lalu. "Sebelumnya saya ikut membantu orang tua sejak 1973," katanya.
Saat menjelang lebaran seperti ini, dia bisa tersenyum karena order yang diterimanya meningkat. Bisa sampai empat kali dibanding hari biasa. "Alhamdulillah mas!," kata pengusaha perempuan yang mempekerjakan delapan orang di rumahnya itu.
Delapan pekerja itu mempunyai tugas masing-masing. Mengoreng bagian kaum laki-laki. Sedangkan kaum hawa mendapat tugas membuat adonan hingga membungkus. "Anak-anak sekolah berasal dari keluarga kurang mampu juga kami rekrut," katanya.
Selain pengusaha makanan ringan, pengusaha kerupuk juga ketiban rezeki dari banjir order. Salah satunya adalah Mohammad Khoirudin yang tinggal di desa Desa Mriyunan, Kecamatan Sidayu.
Kesibukan di rumahnya meningkat saat Ramadan dan menjelang lebaran. Bisnis kerupuk ikan yang digeluti guru Matematika di SD Muhammadiyah Sidayu itu memasuki masa panen. "Sehari saya bisa mengirim ratusan bungkus kerupuk," ujarnya.
Ketika menjelang lebaran seperti saat ini, pesanan lebih banyak berasal dari perorangan. "Pesanan perorangan itu langsung ke rumah. Karena saya masih belum mempunyai toko sendiri," ungkap bapak empat anak itu. (yad/ris/ruk)
Jawa Pos_Metropolis [ Minggu, 05 September 2010 ]
http://www.jawapos.co.id/metropolis/index.php?act=showpage&kat=1&subkat=22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar