Sabtu, 04 September 2010

Gagal Hadang SK KPU Fraksi-Fraksi Humas Kalah dalam Rapat Paripurna di DPRD Gresik

GRESIK - Fraksi-fraksi di DPRD Gresik yang mendukung pasangan yang kalah dalam Pilbup Gresik 2010 -Husnul Khuluq-Musyaffa' Noer (Humas)- terus mengganggu dan menghambat tahap pilbup. Dalam rapat paripurna dengan agenda pembahasan SK KPU yang menetapkan kemenangan Sambari Halim-Mohammad Qosim (SQ) kemarin (3/9), fraksi-fraksi itu berulang-ulang melontarkan interupsi.
Namun, upaya tersebut sia-sia karena paripurna akhirnya sepakat untuk menyerahkan SK KPU tersebut ke Mendagri lewat gubernur Jawa Timur. Mengetahui upayanya gagal, anggota fraksi-fraksi tersebut ngambek dan memutuskan untuk walk out.
Tiga fraksi itu adalah PKB, PKNU, dan PPP. Tiga partai yang merupakan induk tiga fraksi itulah yang mengusung pasangan Humas dalam Pilbup Gresik 2010.
Sebagaimana diberitakan, para pendukung Humas di dewan terus berupaya mengganggu dan menyandera SK KPU terkait dengan pemenang pilbup. Awalnya, upaya tersebut bisa berjalan lancar karena kebetulan ketua DPRD Gresik berasal dari FKB. DPRD bahkan memutuskan untuk mengadakan paripurna terlebih dahulu sebelum menyerahkan SK KPU ke Mendagri.
Rapat paripurna kemarin pun berjalan panas dan alot. Tiga fraksi tersebut terus meluncurkan interupsi. Ada dua masalah yang dijadikan sumber perdebatan. Yakni, kesalahan SK KPU serta jadwal sidang paripurna yang dianggap tidak sesuai dengan aturan.
Kubu Humas protes, kenapa rapat paripurna kemarin tidak diawali dengan paripurna pemberhentian mantan bupati Robbach Ma'sum. Karena tidak ada kesepakatan, voting pun digelar. Hasilnya, mayoritas anggota dewan setuju rapat paripurna dilanjutkan.
Kalah di poin tersebut, kubu Humas kembali mempersoalkan SK KPU yang mereka sebut cacat hukum karena ada kesalahan redaksional. Namun, ketika diadakan voting soal itu, mereka kembali kalah. Praktis hanya tiga fraksi tersebut yang protes. Lima fraksi lainnya memilih untuk melanjutkan rapat.
Meski sudah dua kali kalah, anggota tiga fraksi itu tidak juga menyerah. Mereka terus meluncurkan berbagai interupsi. Terakhir, mereka minta rapat diskors. "Kami tidak mau menanggung akibatnya jika masalah ini tidak diselesaikan dulu. Kami minta rapat paripurna hari ini diskors dulu," kata Abdul Qodir, salah seorang anggota FKB.
Rapat diskors tiga jam. Harapannya, terjadi perubahan sikap saat rapat dilanjutkan. Namun, harapan itu tidak menjadi kenyataan. Kelima fraksi sudah sepakat untuk melanjutkan pengesahan SQ.
Tiga kali kalah, anggota tiga fraksi itu ngambek. Mereka memutuskan untuk walk out dan keluar dari ruang sidang. "Kami dari fraksi PKB memutuskan untuk meninggalkan ruang sidang. Kami tidak bertangung jawab jika ada persoalan di kemudian hari," kata Ketua FKB Chumaidi Maun.
Aksi walk out itu diikuti dua fraksi lain, yaitu PKNU dan PPP. Satu demi satu anggota tiga fraksi tersebut meninggalkan ruang sidang. Termasuk Ketua DPRD Zulfan Hasyim, yang memang berasal dari FKB.
Wakil Ketua DPRD Gresik Susiyanto menegaskan, meski diwarnai aksi walk out, rapat paripurna kemarin sudah sah. Sebab, selain sudah memenuhi kuorum, mayoritas anggota dewan sudah sepakat. "Kami menghargai setiap sikap. Namun, kami harus melanjutkan aspirasi mayoritas anggota dewan," katanya. (ris/c13/ruk)
Jawa Pos_Metropolis [ Sabtu, 04 September 2010 ]
http://www.jawapos.co.id/metropolis/index.php?act=detail&nid=153679

Tidak ada komentar:

Posting Komentar