Senin, 08 November 2010

Hektare Tambak Gresik Kebanjiran

GRESIK | SURYA Online - Banjir di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, masih menggenangi 14 Desa sekaligus mengakibatkan ratusan hektare tambak dan sawah terendam. Kapolsek Cerme, Gresik, AKP Udin Syafrudin, Senin (8/11/2010), mengatakan desa-desa di Kecamatan Cerme yang tergenang banjir adalah Desa Lengkong, Dampaan, Dooro, Dadap Kuning, Burang Anyar, Morowudi, Iker-Iker, Geger, Dongos, Betiting, Suko Anyar, Njono, Pandu, Landean, dan Kandangan.
Data lain, 2.175 rumah terendam, 568 hektare sawah dan 274 hektare tambak juga tergenang banjir. Jalan Poros Desa (JPD) tergenang 16.360 meter. Kerugian total untuk banjir di Kecamatan Cerme sekitar Rp 945 juta.
“Sekarang banjir mulai begeser ke Kecamatan Cerme bagian utara. Pagi ini, tambak-tambak di Desa Tambak Beras, wilayah Cerme Utara, mulai terendam banjir,” katanya.
Kapolsek memaparkan, Senin pagi air masih juga menggenangi Jalan Raya Cerme sepanjang 600 meter, sedangkan Minggu (7/11) sore sekitar satu kilometer. Kendati demikian, banjir mengakibatkan kemacetan cukup panjang.
“Pagi tadi, banjir di Jalan Raya Cerme di Desa Morowudi sedalam 15 centimeter mengakibatkan kemacetan. Volume kendaraan sangat padat, masyarakat beraktifitas seperti berangkat kerja, sekolah, atau lainnya,” terang AKP Udin Syafrudin.
Pertigaan Morowudi merupakan jalur utama penghubung Kecamatan Menganti dan Benjeng menuju ke arah kota.
Ia memprediksi, banjir akan segera surut jika tidak ada hujan dari wilayah Mojokerto yang hilirnya terdapat Kali Lamong anak Bengawan Solo yang meluap di wilayah Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Kedamean, dan Menganti.
Jenis Vaname
Selain merendam ribuan rumah, banjir di Kecamatan Cerme juga menggenangi ratusan hektare tambak yang mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah. “Ratusan hektare tambak udang petambak di Cerme merugi karena banjir. Paling banyak adalah jenis vaname dengan sistem tradisional,” kata Ahmad Dahlan, ketua Himpunan Budi Daya Ikan Kabupaten Gresik.
Namun, dia mengaku belum menghitung pasti kerugian yang dialami petambak di Cerme. Tapi kemungkinan mencapai ratusan juta rupiah. Rinciannya, untuk satu hektare tambak vaname bisa menghasilkan 200 kilogram dan harganya Rp30 ribu perkilogram.
“Namun, banjir rutin seperti ini biasanya sudah diprediksi oleh petambak, sehingga mereka bisa meminimalisasi kerugian. Spekulasi mereka sudah matang,” tuturnya menjelaskan.
Para petani berharap pemerintah memberikan bantuan benih kepada para petambak yang terkena musibah banjir. “Saat ini memang ada bantuan benih dari pemerintah, satu kecamatan 10 orang, masing-masing orang senilai Rp 6 juta. Tapi, ini tidak merata,” tandasnya.
Surya Online Senin, 8 Nopember 2010 | 11:20 WIB
http://www.surya.co.id/2010/11/08/ratusan-hektare-tambak-gresik-kebanjiran.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar