Rabu, 28 Juli 2010

Partai Demokrat Kab Gresik Balik Kucing Cabut Dukungan ke Humas, Kembali Mendukung S2BY

GRESIK - DPD (Dewan Pengurus Daerah) Partai Demokrat Gresik plinplan. Belum genap sepekan menyatakan dukungan pada pasangan Husnul Khuluq-Musyaffa' Noer (Humas) dalam coblosan ulang 8 Agustus mendatang, kemarin (26/7) mereka berubah pikiran.

Partai itu memutuskan untuk kembali all-out memenangkan pasangan yang mereka usung sejak awal, Sastro Suwito-Samwil (S2BY). ''Kami tegaskan, secara formal kami memutuskan untuk tetap menyukseskan duet S2BY dalam coblos ulang pilbup nanti,'' kata Sekretaris DPD PD Gresik Susianto.

Dia menjelaskan, salah satu pertimbangan perubahan dukungan tersebut adalah peluang. Meski diakui sangat berat, S2BY masih dimungkinkan untuk bersaing dalam coblosan ulang nanti.

Selain itu, dari hasil evaluasi dan masukan yang diterima dari DPC-DPC di tiap kecamatan, mereka meminta agar PD tetap mengusung duet S2BY. ''Dalam forum DPC-DPC, mereka lebih sreg kalau S2BY maju sendiri,'' ujarnya.

Pertimbangan lain, aspek wilayah dianggap cukup menguntungkan. Menurut Susianto, kawasan selatan Gresik merupakan salah satu basis terbesar PD di wilayah Kota Giri.

Pertimbangan yang tidak diungkapkan adalah kekhawatiran efek negatif citra partai jika mereka meninggalkan S2BY, yang jelas-jelas mereka jagokan, untuk mendukung Humas.

Sementara itu, perang urat saraf antara dua kandidat kuat pilbup 2010, Humas dan Sambari-M. Qosim (SQ), kian panas saja. Yang terbaru, untuk kali kesekian, Humas memprotes manuver SQ.

Kali ini, yang dijadikan objek gegeran adalah validitas dukungan KH Abdullah Faqih, kiai karismatis pengasuh Ponpes Langitan, Tuban. Tim Humas memprotes klaim dukungan Kiai Faqih yang dibuat duet SQ dalam sebuah selebaran yang disebarkan kepada publik.

Dalam selebaran itu, terdapat sebuah foto bergambar Kiai Faqih dan duet SQ saat berkunjung ke Langitan. ''Setelah diklarifikasi, ternyata beliau (KH Abdullah Faqih, Red) membantah telah mendukung SQ,'' tegas Ainur Rofiq, sekretaris tim pemenangan Humas.

Manuver tersebut tentu saja menarik. Sebab, akhir-akhir ini, tim Humas mulai berani membelejeti manuver-manuver SQ. Maklum, sebelumnya, Humas juga tidak pernah sepi dari sorotan miring. Terutama setelah pelanggaran yang mereka lakukan seputar mobilisasi PNS dan penggunaan APBD yang membuat MK (Mahkamah Konstitusi) akhirnya memutus pilbup Gresik diulang di sembilan kecamatan.

Tim pemenangan SQ menanggapi santai manuver tim Humas. ''Dari situ sudah bisa dilihat bahwa Humas benar-benar takut,'' ujar Ahmad Nurhamim, ketua tim pemenangan SQ.

Tim SQ, kata dia, sama sekali tidak pernah membuat selebaran tersebut. Dia menengarai selebaran itu dibuat lawan politik SQ yang ingin menjatuhkan nama calon nomor urut tiga tersebut. ''Tidak mungkin kami membuat selebaran gelap tanpa seizin Kiai Faqih yang sangat kami hormati dan kami taati,'' tegas Nurhamim.

Dia menduga, selebaran itu dibuat untuk memecah dukungan yang sudah didapat duet SQ dari kalangan nahdliyin di Gresik. Bahkan, Nurhamim berani menyebut bahwa saat ini beberapa kandidat mulai menggunakan beragam cara untuk menggembosi lawan politiknya. (ris/c5/ruk)
[Sumber : Jawa Pos Metropolis Selasa, 27 Juli 2010 ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar