Rabu, 28 Juli 2010

PARTAI DEMOKRAT KAB GRESIK MENDUA : De Jure Dukung S2BY, De Facto Dukung Pasangan Humas

GRESIK - Sikap politik Partai Demokrat (PD) Gresik menjelang coblos ulang 8 Agustus mendatang membingungkan. Partai tersebut menyatakan kembali mendukung calon yang diusungnya, Sastro-Samwil (S2BY). Keputusan itu mengejutkan partai koalisi PD.

Kubu Husnul Khuluq-Musyaffa' Noer (Humas) mengklaim, Demokrat sepakat akan mendukung mereka dalam coblos ulang. Karena itu, mereka kaget setelah muncul pemberitaan bahwa Demokrat balik kucing kepada duet S2BY. "Dukungan PD ke Humas sudah fix. Kesepakatan itu sudah disetujui bersama," kata Ainur Rofiq, sekretaris tim pemenangan Humas, kemarin (27/7).

Dia memaparkan, dalam kesepakatan antara Humas dan Demokrat, secara de jure (aturan formal, Red) partai itu memang mengusung S2BY. Namun, secara de facto, Demokrat mendukung Humas. Ainur menambahkan, komunikasi politik antara tim Humas dan jajaran pengurus DPD PD Gresik sudah lama terjalin. Karena itu, tak mungkin dukungan tersebut tiba-tiba ditarik lagi.

Sebagaimana diberitakan, sikap PD Gresik dalam coblos ulang Pilbup 2010 Gresik agak rancu. Awalnya, mereka menyatakan mendukung Humas. Tapi, tiba-tiba mereka menyatakan tetap all-out mendukung duet S2BY sebagai calon resmi usungan mereka.

Di bagian lain, persoalan tarik ulur dukungan PD Gresik itu ternyata membuat tim desk pilkada PD Gresik angkat bicara. Mereka mengakui, ada dualisme dalam dukungan politik PD pada coblos ulang nanti.

Secara resmi, PD tetap akan berstatus partai pengusung duet S2BY. Namun, dukungan politis secara de facto dialihkan kepada Humas. "Kami khawatir, masalah ini membuat kesan bahwa PD tidak solid. Makanya, perlu kami tegaskan masalah ini," kata Ketua Desk Pilkada DPD PD Gresik Edi Santoso.

Menurut Edi, secara aturan, duet S2BY dalam coblosan ulang tetap berpartisipasi. Tetapi, secara realita politik, pasangan tersebut sangat berat untuk bisa bersaing dalam coblos ulang nanti. "Makanya, PD akhirnya mengalihkan arah dukungan kepada Humas," katanya.

Di tempat terpisah, cawabup Samwil yang juga ketua DPD PD Gresik akhirnya angkat bicara tentang masalah tersebut. "Saya perlu tegaskan, sebagai calon, saya tetap akan maju dalam pilbup nanti," tuturnya.

Namun, karena DPD PD secara resmi memiliki keputusan baru, Samwil menyerahkan sepenuhnya persoalan itu kepada partai. "Yang jelas, saya masih resmi sebagai calon. Tapi, sebagai kader, tentu saya tidak bisa menolak keputusan tersebut," tuturnya.

Hanya, ada kabar lain di balik sikap membingungkan PD dalam pilbup. PD rupanya khawatir keputusan itu bakal berefek negatif bagi citra partai. Pasalnya, dalam coblos ulang nanti, duet S2BY tetap berpartisipasi. PD juga khawatir pengalihan dukungan tersebut berimbas secara hukum. Karena itu, dukungan PD pun dibuat secara tidak formal.

Sementara itu, mengantisipasi ''permainan'' dalam DPT (daftar pemilih tetap) KPU Gresik membuat aturan baru. "Aturan itu sudah mulai kami sosialisasikan kepada seluruh PPK (panitia pemilih kecamatan) untuk disampaikan ke panitia pemungutan," kata Anggota KPU Gresik Abdul Basid kemarin (28/7).

''Permainan'' itu diduga dengan memanfaatkan tidak adanya perubahan DPT. Padahal perubahan bisa saja terjadi. Misalnya, pemiliha yang sudah meninggal atau pindah.

Nah, perubahan ini lah yang bisa jadi titik rawan. Di mana, calon pemilih yang masuk dalam DPT tapi sudah tidak nyoblos lagi, bisa dimanfaatkan. "Masalah itu yang coba kita antisipasi," katanya.

Beberapa aturan baru itu antara lain diberlakukannya sistem pengawasan tiga tahap. Tahap pertama calon pemilih menjalani pemeriksaan sepuluh jari tangannya. (ris/c8/ruk)
Sumber : Jawa Pos Rabu 28 Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar