Jumat, 24 September 2010

Putra Gresik : Ihsan Fahmi Rofananda Raih Dua Penghargaan di Olimpiade Sains Nasional Menangis karena Tak Bisa Kerjakan Satu Soal

Dunia pendidikan Gresik kembali berjaya. Siswa SD Semen Gresik Ihsan Fahmi Rofananda berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2010 di Medan. Dia akan menjadi salah seorang peserta dalam olimpiade tingkat internasional.

kemarin siang (23/9) bocah berwajah imut itu masih mengenakan seragam sekolahnya. Padahal, gurunya sudah memberikan dispensasi agar dia tidak masuk. Sebab, sore harinya Ihsan -bocah itu- harus berangkat ke Jakarta untuk mendapatkan pembekalan menjelang keikutsertaannya dalam International Mathematic and Science Olympiad (IMSO) yang bakal digelar di Bali. "Memang anaknya seperti itu. Selalu ingin ke sekolah," kata sang ayah, Ngarof Chusaeni.
Ihsan menjadi salah seorang peserta ajang lomba tingkat internasional tersebut setelah mengukir prestasi dalam ajang OSN 2010 di Medan. Dia berhasil menggondol dua predikat sekaligus. Peraih piala poin absolut (nilai tertinggi) serta peraih medali emas OSN di kategori eksperimen terbaik. Raihan itu membuatnya otomatis terpilih sebagai peserta IMSO bersama 15 siswa se-Indonesia.
Untuk bisa meraih prestasi tersebut, jalan yang dilaluinya tidak singkat. Berbagai tahap harus dia jalani. Awalnya, dia mengikuti tes OSN mulai tingkat kecamatan, kabupaten, hingga provinsi. Hasilnya, dia selalu menjadi yang terbaik. Dari situ Ihsan akhirnya menjadi wakil Jatim dalam OSN di Medan.
Waktunya pun habis untuk mengikuti semua proses di balik perlombaan itu. Selain belajar di sekolah sehari-hari dan beberapa les tambahan, dia harus menjalani serangkaian bimbingan yang diberikan panitia OSN. "Karena dasarnya memang dia suka belajar, semua bisa dilalui," katanya.
Perjuangan itu pun menuai hasil manis. Dalam perhelatan OSN tersebut, dia sukses besar. Beragam tes yang tergolong berat bagi anak seusianya berhasil dilampaui.
Beberapa materi yang diujikan sejatinya diperuntukkan bagi siswa SMP. Selain itu, tidak semua soal disampaikan dalam bahasa Indonesia. Juga ada yang menggunakan bahasa Inggris.
Setidaknya, ada dua tes yang harus dia jalani dalam OSN tingkat nasional itu. Yakni ujian teori serta ujian praktik. Secara rinci, dia menjelaskan semua tahap tes tersebut. Rupanya, Ihsan benar-benar menguasai materi itu.
Meski demikian, ini bukan berarti Ihsan mulus-mulus saja dalam OSN kemarin. Rini menceritakan, sang bocah sempat tegang dan hampir menangis. Usut punya usut, perkaranya sepele. Ihsan tidak bisa menjawab satu soal pada saat tes tulis. "Tidak bisa menjawab satu soal saja sudah hampir nangis. Padahal, banyak peserta lain yang mengaku kesulitan menjawab," katanya. (ris/c9/ruk)
Jawa Pos_Metropolis [ Jum'at, 24 September 2010 ]
http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=156677

Tidak ada komentar:

Posting Komentar